Lihat ke Halaman Asli

Kapan Deritaku Berakhir?

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KAPAN DERITAKU BERAKHIR..??

Deritaku tanpa batas

Tanpa ujung pangkal deritaku

Egoisnya dunia menderaku

Terkapar aku dalam kelaparan

Kerasnya dunia membangunkanku

Rasa malas jadi lawanku

Malu tak ku hiraukan

Hinaan tak ku dengar

Sebelum matahari terbit di ufuk timur

Sebelum si jago berkokok

Aku mencari sepeser demi hidup

Semangatmembuatku bertahan



Panasnya matahari yang menyengat

Hingga tubuhku tak tau rasanya

Demi menghidupi keluarga aku bertahan

Sampai matahari tak lagi muncul




Iri kepada yang lebih dariku

Yang hidupnya tak kurang apapun

Namun itu keadilan yang ku dapat

Bersyukur kepada Mu kan ku junjung tinggi



Bertahan terus tanpa mengeluh

Menjalani likunya hidup

Hingga letih menderaku

Tak tahu sampai kapan deritaku



Kepada yang kuasa ku berlindung

Doa tak henti ku panjatkan

Demi melawan kerasnya dunia

Hingga raga tak lagi bernyawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline