Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Pernikahan Muda pada Remaja

Diperbarui: 1 November 2021   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya keluarga untuk memberikan edukasi dan bimbingan kepada anak mengenai pernikahan. Karena pernikahan adalah kejadian yang terjadi hanya sekali seumur hidup saja. Kemudian yang paling utama adalah saling suka sama suka dan dapat saling menjaga pasangan sampai mati. 

Remaja yang dipaksakan oleh orangtuanya untuk menikah, memiliki hak untuk menolak. Menolak dengan catatan memiliki alasan yang kuat tentunya, jika alasan tersebut tidak cukup untuk membuat hati orangtua tergerak. Maka, tidak ada harapan bagi kalian untuk menolak lagi. 

Oleh karena itu, tidak hanya remaja saja yang diberikan edukasi. Orangtua juga perlu diberikan edukasi mengenai hal ini, supaya anak tidak dijadikan korban pernikahan muda.

Mengapa memilih topik ini? Menurut saya, topik ini sangat menarik dan sangat berdampak bagi masa depan remaja. Meskipun, masalah ini diberitakan hal tersebut tidak membantu apapun kepada remaja. 

Terdapat pro dan kontra di masyarakat, salah satu faktor banyaknya pernikahan muda adalah pandemi virus corona yang melanda. Oleh karena itu, banyak orangtua yang putus asa karena kehilangan pekerjaannya. 

Akibatnya, orangtua tidak mampu membiayai anak untuk sekolah dan kebutuhan lainnya dan memustuskan untuk melakukan pernikahan muda. 

Masyarakat yang pro terhadap pernikahan muda, hampir sama seperti yang dikalimat sebelumnya. Karena tidak mampu membiayai akhirnya memutuskan untuk anak dijadikan korban pernikahan muda serta tidak tahu apakah orangtua memikirkan perasaan anak remaja atau pasangannya muda/tua. Sama sekali tidak dipedulikan oleh orangtua.

Masyarakat yang kontra sangat menentang pernikahan muda, justru ada dua pilihan yaitu orangtua berjuang mati-matian untuk melakukan segala cara apapun demi mendapatkan uang supaya dapat membiayai keluarga dan anak. Kedua, anak mencari pekerjaan atau paruh waktu untuk membantu orangtuanya mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga. 

Masyarakat yang kontra juga sudah pasti menentang pernikahan muda, karena memikirkan perasaan anak serta masa depannya. Tidak mungkin orangtua tega memutuskan masa depan anak dengan melakukan pernikahan muda. 

Padahal, dengan tidak melakukan hal tersebut anak dapat berkembang dan tumbuh menjadi lebih baik. Kemudian hal yang menjadi dirugikan dari pernikahan muda yaitu remaja perempuan. 

Karena tidak tahu apakah pasangannya tua atau muda, apakah remaja perempuan tersebut menyukainya atau tidak, atau apakah dengan pernikahan muda ini remaja perempuan menjadi lebih bahagia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengambang dalam pikiran saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline