KUALA KAPUAS- Seiring dengan semakin terhubungnya jalur transportasi darat di Kalteng, pengguna alat transportasi sungai menjadi tak seramai puluhan tahun silam. Kapal maupun perahu kayu mulai tergantikan dengan kendaraan roda dua maupun lebih.
Namun, situasi berbeda terjadi di Kota Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah dimana moda transportasi sungai masih tetap eksis dipergunakan oleh warga untuk bepergian ke berbagai tempat.
Dani (45), salah seorang warga Kuala Kapuas menuturkan, setiap harinya ia harus mencari ikan di sungai Kapuas dengan membentangkan jaring yang diberi pelampung sehingga jaringnya mengapung di atas sungai.
Berbekal jaring sepanjang kurang lebih lima meter dan sebuah kelotok kecil, iapun berusaha untuk mencari nafkah dengan menangkap ikan di tengah ramainya arus lalu lintas di sungai itu.
"Jadi, ini memang pekerjaan saya mencari ikan di Sungai harus pakai kelotok,"tuturnya.
Pantauan penulis, lalu lalang kapal tug boat penarik tongkang, kelotok kecil maupun sedang, kapal penumpang dan barang, serta speed boat maupun long boat masih ramai melewati Sungai yang membelah kota Kuala Kapuas ini.
Bahkan, kondisi pelabuhan Danau Mare Kuala Kapuaspun terpantau ramai dengan aktivitas muat barang dari pasar menuju ke berbagai alat transportasi sungai yang tambat di pelabuhan itu.
Selain diramaikan oleh aktivitas muat barang, pelabuhan ini juga dipadati oleh warga yang berasal dari berbagai daerah dengan berbagai keperluan di Kota berjuluk kota AIR ini. Jejeran warung makan milik pedagangpun terlihat turut meramaikan kawasan ini.
Salah seorang warga yang ditemui di pelabuhan, Amat (40) membeberkan bahwa ada banyak daerah tujuan yang dilayani oleh kapal maupun jenis angkutan sungai lainnya. Mulai hanya tujuan dalam kota Kuala Kapuas, hingga ke daerah hulu sungai Kapuas Murung dan hilir Sungai Kapuas dengan waktu tempuh yang beragam.