Lihat ke Halaman Asli

Yulita Ayu

Jejak kata

Pendalaman Keuangan dan Trilema Kebijakan

Diperbarui: 8 April 2020   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: LPI Bank Indonesia, 2019)

Kondisi perekonomian global masih dihantui oleh berbagai ketidakpastian. The Federal Reserve, Bank Sentral Amerika Serikat, yang mengambil langkah awal dalam merespon ketidakpastian tersebut.

Dalam upayanya, The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 1-1,5%. Penurunan suku bunga acuan dilakukan untuk menstimulus kondisi pasar Asia yang bergejolak. 

Bank Indonesia sebagai otoritas moneter mengambil langkah yang serupa, guna memperbaiki kondisi perekonomian domestik akibat dari adanya gejolak global. BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diturunkan sebesar 25 basis poin, dari 4,75% menjadi 4,5%.

Kebijakan yang dilakukan oleh BI yaitu untuk memperbaiki kondisi pasar keuangan domestik. Sebab dalam kondisi perekonomian yang dihimpit oleh banyak ketidakpastian, pendalaman pasar keuangan menjadi satu upaya untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial (LPI Bank Indonesia, 2019).

Selain itu, pasar keuangan yang dalam, likuid, efisien, inklusif, dan aman akan mampu mendukung pembiayaan ekonomi (LPI Bank Indonesia, 2018).

Kebijakan pendalaman pasar keuangan memiliki beberapa fungsi di dalamnya. Melalui lima kriteria, pasar keuangan diharapkan mampu mengembangkan sumber-sumber pembiayaan baru untuk mendukung pembiayaan ekonomi. 

Selain mengembangkan sumber pembiayaan, pendalaman pasar keuangan juga memiliki fungsi sebagai pengelolaan risiko. Hal ini linier dengan efektivitas kebijakan makroprudensial yang perlu didukung oleh pendalaman keuangan. 

Stabilitas sistem keuangan ditengah fenomena Covid-19 yang mengglobal perlu didukung oleh kebijakan makroprudensial, dan mendapat pembiayaan yang cukup melalui pendalaman pasar keuangan.

Pendalaman keuangan juga mendukung sistem pembayaran yang variatif. Maka dari itu, perlu dilakukan pengembangan terhadap infrastruktur keuangan untuk menjembatani aliran investasi, obligasi dan reksa dana di pasar keuangan. 

Dalam mendukung beberapa fungsi tersebut, pendalaman pada pasar keuangan perlu diikuti dengan pembentukan kerangka regulasi yang tepat dan efisien.

Untuk mewujudkan efektivitas dari kebijakan moneter dan makroprudensial, diperlukan akselerasi pendalaman pasar keuangan. Hal ini dilakukan melalui kerangka kerja bauran kebijakan Bank Indonesia yang terdiri dari dua kebijakan yang saling berkesinambungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline