Lihat ke Halaman Asli

Kasus Gula Pasir Ilegal Asal Malaysia

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mencatat telah menyita 679 ton gula pasir ilegal asal Malaysia sepanjang Januari-Oktober 2013. Ironisnya, stok gula di Kalimantan Barat kini sedang langka.
"Tercatat sudah sebanyak 122 kasus penangkapan gula pasir ilegal yang ditangani jajaran Polda Kalbar dan telah diamankan sebanyak 132 tersangka dari jumlah kasus tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar Mukson Munandar, Sabtu (12/10/2013), di Pontianak.
Mukson menjelaskan, razia terhadap distribusi gula dan aktivitas ilegal lain di kawasan perbatasan Kalbar-Sarawak rutin dilakukan dan semakin ditingkatkan pada akhir-akhir ini. Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arie Sulistyo membentuk tim pemberantasan barang-barang ilegal melalui perbatasan darat.
Mukson meminta instansi terkait dan pemerintah mengantisipasi maraknya razia gula ilegal tersebut. Pemerintah diharapkan mampu mendesak pedagang gula antarpulau terdaftar (PGAT) di Kalbar untuk memasukkan gula lebih banyak lagi sesuai kebutuhan.
"Kalau dulu alasan PGAT enggan memasukkan gula pasir legal dalam jumlah banyak karena kalah saing dalam harga. Kini ketika gula ilegal sudah tidak ada, kesempatan mereka untuk mendatangkan gula legal," kata Mukson.
Dalam kasus tersebut terdapat adanya permainan ekonomi dalam komunikasi politik antara pedagang malaysia dengan pedagang indonesia (KAL-BAR). Dimana kedua belah pihak ini saling menguntungkan,bisa saja stok gula pasir yang ada dikalimantan barat ini langka,itu karena permainan ekonomi mereka saja,dengan begitu harga gula pasir akan melonjak naik dari harga sebelumnya,nah dengan begitu pedagang mempunyai kesempatan untuk menaikan harga gula pasir dari sebelumnya .
Bagi Malaysia  kesempatan baik untuk mengimpor ilegal gula pasir ke kalimantan,mungkin dengan berbagai alasan,salah satunya karena faktor pereokomian KAL-BAR yang begitu  lemah,mudah terombang-ambing oleh malaysia & dinina bobokan,dengan begitu  mudah sekali malaysia masuk mengimpor barang2 ilegal lainnya ke Kalimantan Barat.
Dalam permainan ini Malaysia mendapatkan keuntungan besar.Sedangkan efek negatifnya masyarakat awam,khususnya (KAL-BAR) yang merasakan kerugian dengan kenaikan harga barang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline