Lihat ke Halaman Asli

Perangi COVID-19! Bersama UNNES GIAT 3 Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Aroma Kopi Khas Desa Candiyasan

Diperbarui: 4 Desember 2022   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi setelah selesai pembuatan hand sanitizer bersama masyarakat Desa Candiyasan

Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus corona itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China. Kemudian, pada 1 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat sebuah tim untuk menghadapi kemungkinan pandemi. Pandemi COVID-19 telah diklaim menurun sangat derastis bahkan sudah jarang terdeteksi keberadaannya pada akhir 2021. Namun akhir-akhir ini kenaikan kasus COVID-19 kembali merekah.

Perlu menjadi perhatian, varian baru Covid-19 jenis XBB diduga menjadi penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak November 2022. Seiring kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia imbas subvarian Omicron XBB, Kementerian Kesehatan RI melaporkan Indonesia kini masih berada pada Level 1 transmisi komunitas COVID-19. Walau memang, tercatat ada penurunan jumlah pasien dirawat inap di rumah sakit. Menanggapi hal tersebut, Universitas Negeri Semarang melalui kegiatan UNNES GIAT Angkatan 3 melaksanakan program kerja terkait penanggulangan penyebaran virus COVID-19 dengan mengajak masyarakat Desa Candiyasan untuk sering-sering mencuci tangan dan membuat hand sanitizer sendiri dirumah.

Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini dilaksanakan pada hari Minggu 27 November 2022 bertempatan di Rumah Kepala Dusun Banjaran, Desa Candiyasan. Sasaran progam ini sendiri adalah masyarakat Desa Candiyasan. Antusias masyarakat Candiyasan sangatlah tinggi mengingat pentingnya penanggulangan virus ini yang dimulai dengan hal yang sederhana yaitu mencuci tangan.

Produk Hand Sanitizer yang dihasilkan oleh kelompok KKN

Untuk takaran pembuatan hand sanitizer oleh kelompok KKN UNNES GIAT 3 ini antara lain Alkohol 833,3ml, H2O2 41,7ml, Gliserol 10ml. Aloevera 6sdm, minyak kopi (fragrance) 10sdm, dan Air Suling 110,5ml. Takaran tersebut bisa menghasilkan sebanyak 100ml hand sanitizer.

Penggunaan alkohol 96% sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia, membersihkan luka dan sebagai anti bakteri mengurangi jumlah mikroba di tangan. Kemudian penggunaan gliserol untuk memberikan konsistensi pada alkohol agar lebih mudah dioleskan ke kulit. Selanjutnya hidrogen peroksida untuk penangkis mikroba yang mungkin dapat berkembang dalam larutan hand sanitizer, dan membuat hand sanitizer dapat digunakan walau disimpan lama. Dan kegunaan air suling yaitu menghilangkan kontaminan bakteri, virus, protozoa, dan bahan kimia seperti timbal dan sulfat.

Proses pembuatan hand sanitizer

Proses pembuatan hand sanitizer

"Selain bahan-bahan yang mudah didapat karena berbahan dasar kopi yang diproduksi oleh kelompok tani Desa Candiyasan sendiri, hand sanitizer yang dibuat sendiri akan memudahkan semua orang untuk cuci tangan jika malas menggunakan air dan sabun jika sedang bepergian misalnya" ujar Ilmi Nur Afifah selaku anggota kelompok UNNES GIAT 3 dan penanggungjawab acara.

Dalam kesempatan ini, mahasiswa UNNES Giat Angkatan 3 mengharapkan seluruh masyarakar Desa Candiyasan dapat menyadari pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun atau dengan hand sanitizer guna pencegahan angka COVID-19 yang diperkirakan akan semakin naik dengan varian yang baru. Dengan memulai dari hal-hal kecil guna bersama menanggulangi kenaikan virus ini bisa berpengaruh terhadap penyebaran virus ini juga diseluruh Indonesia. Sesuai tagline program ini yaitu "Bersama UNNES Giat, Membangun Indonesia dari Desa".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline