Sobat kompasiana adakah yang pernah mengalami cedera? Mungkin karena jatuh dari motor, terpleset di kamar mandi, kecelakaan kerja dan lain lain. Musibah sering datang tanpa permisi sih ya...gak diundang eh tiba-tiba datang. Hehe...seperti yang dialami ibu saya, tiba-tiba kecengklak gak bisa nengok.
Setelah nimbang-nimbang dan akhirnya keputusan pun diambil. Berangkat ke tempat urut haji naim di jalan mpr, cilandak jakarta selatan. Tempat ini terkenal kok jadi gak perlu khawatir, jika nyasar bisa tanya ke warga sekitar.
Meski corona masih menghantui, tapi urusan tulang dan urat gak bisa diajak kompromi. Begitu sampai di tkp, saya kira bakal sepi ya karena corona...eh gak ngaruh ternyata sodara sodara...antrian tetap panjang. Ada yang dateng di gips tangannya, ada yang didorong kursi roda, ada yang dipapah.
Pemandangan yang terlihat adalah orang orang dibebat dengan kain elastis, entah itu tangan, entah itu kaki. Bikin ngilu ngeliatnya!
Tempat urut ini udah sering saya datangi, cuma baru kepikiran buat membuat ulasannya sekarang.hahaha...
Kunjungan ke rumah patah tulang haji naim ini pada hari sabtu 28 November 2020.
Sebagai informasi bagi sobat kompasiana atau para pembaca dimanapun berada, jika ingin berobat ke haji naim patah tulang saat masa pandemi ini.
1. Bawalah kain sarung sendiri
Disana memang sudah ada kain disediakan, tetapi alangkah baiknya membawa kain sendiri. Agar kebersihannya terjaga.
2. Selalu gunakan masker
Sepengamatan saya, orang-orang agak abai terhadap pemakaian masker ini. Memang pake sih, tapi cuma di mulut saja dicantolinnya,kadang kalau sedang ngobrol dibuka. Yang bikin was was juga sih saat saya lihat tukang urutnya gak pake masker. Hikz...