Lihat ke Halaman Asli

Yuli Puspita Sari

Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

Rujak Krueng Aceh Tak Lengkap Rasanya Tanpa Buah Lokal Ini

Diperbarui: 12 April 2019   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah Rubiah Khas Aceh

Sabang, 30 Maret 2019


Saat berkunjung ke Aceh, destinasi wisata yang bisa dikunjungi bukan hanya masjid raya baiturrahman dan museum tsunami saja. Kita bisa mengunjungi titik nol km di ujung barat Indonesia yaitu di kota Sabang.

Apa Saja Yang Bisa Dilakukan Di Sabang?

1. Berfoto di ikon monumental titik nol kilometer.

Titik Nol Km (dokpri)

2. Menikmati pemandangan laut Sabang yang menenangkan.

Laut sabang yang indah (dokpri)

3. Menikmati kuliner es kelapa dan rujak krueng khas Aceh.

Pertama kali sampai di Sabang, mataku langsung tertarik pada ibu-ibu penjual rujak yang ada di area wisata titik nol km Sabang.
Aku dan beberapa kawan seperjalanan pun menghampiri warung penjual rujak Krueng ini.

Kami mengamati ibu penjual rujak saat mengolah rujak yang kami pesan. Rujak Krueng ini sama seperti rujak pada umumnya. Bumbu rujak terbuat dari campuran cabai, garam, gula kelapa, asam, dan kacang tanah. Namun, ada buah lokal yang spesial jadi campuran khas kuliner ini..yaitu buah rubiah. Karena penasaran dengan rasanya, kami dipersilahkan untuk mencicipi rasa buah rubiah ini.
Aku pun tertarik mencobanya. Untuk membuka buah ini, perlu digeprek karena cangkangnya lumayan keras. Warna luar buah hijau dengan tekstur kulit seperti memiliki sisik atau tonjolan-tonjolan. Ketika dibuka warna dalam buah yaitu kecoklatan dengan tekstur lembut seperti kluwak atau asam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline