Lihat ke Halaman Asli

Yuliko HanaZakiah

Mahasiswa/Pelajar

Idol Korea dan Makanan Halal yang Semakin Mendunia

Diperbarui: 13 Maret 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unggahan Sungjin di media sosialnya Twitter (Twitter/day6_bobsungjin)

Makanan Halal yang identik dengan umat muslim bahkan merupakan syariat agama yang harus dijalankan kini menjadi makanan yang sangat digemari banyak orang yang bahkan selain muslim, Idol Korea salah satunya. 

Di lansir dari akun twitter gitaris Day 6 Park Sung-Jin ''I’m going to NYC right now. Because I want to flex halal food. It’s not joke. I’m serious’’.

Selain itu pula, dalam siaran langsung di akun Instagramnya Sungjin dan Dowoon Day 6 (07/04/20) menyebutkan bahwasanya Dowoon ingin sekali memakan makanan Halal.

Sama halnya dengan Sungjin dan Dowoon, Suga personel boyband BTS juga menyebutkan bahwa telah memesan makanan halal melalui delivery order. Hal ini ia katakan dalam Episode 97 RUN BTS! yang dapat ditonton di aplikasi Vlive. 

TMI Suga BTS di RUN BTS! Ep 97

Di korea sendiri sudah banyak sekali supermarket halal seperti Zaaffran Mart, Al-Baraqa Halal Meat and Poulty, dan masih banyak lainnya. Lalu bagaimana makanan Halal bisa mendunia?

Korea Selatan sendiri merupakan negara dengan perkembangan teknologi yang sangatlah pesat di berbagai bidang. Korea selatan adalah negara dengan penduduk mayoritas non-muslim. Namun, Korea Selatan telah memiliki lembaga resmi yang mempunyai otoritas untuk mengeluarkan sertifikat halal untuk produk-produk makanan halal yakni, Korean Muslim Federation (KMF).

Makanan Halal yang dimakusd yakni makanan yang diolah sesuai dengan syariat-syariat islam seperti yang merujuk pada qur’an surat Al-Maidah ayat 3 yang memiliki arti

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih.".  

Selain itu pula, dilansir dari Merdeka.com pemberian label terhadap makanan tersebut tak lain berdasarkan pada sumber, kebersihan, cara pengolahan, hingga cara pembuangannya.

Menurut Ambali dan Bakar, bagi Muslim, lambang halal menandakan produk tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh hukum syariah sehingga layak dikonsumsi. Sedangkan untuk non-Muslim, logo halal mewakili simbol kebersihan, kualitas, kemurnian dan keamanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline