Beberapa bulan yang lalu masyarakat Indonesia di gemparkan oleh berita tentang pengadaan nya anggaran gorden baru untuk rumah dinas anggota DPR sebesar Rp 48 Miliar.
Menurut Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, bahwa pengadaan gorden di rumah jabatan DPR sebesar Rp 48.745.624.000 ingin diganti dikarenakan banyak gorden rumah dinas anggota DPR yang sudah lama tak diganti. Gorden tersebut diperlukan para anggota DPR di rumah-rumah dinasnya. Adapun penganggarannya baru dilakukan sekarang karena anggarannya tidak mencukupi pada tahun-tahun sebelumnya. Diketahui juga, DPR menganggarkan puluhan miliar untuk penggantian gorden dan anggaran tersebut berasal dari APBN 2022.
Hal ini banyak sekali menuai sorotan tajam dari publik. Adapun beberapa opini yang saya lihat dari berbagai media online tentang kasus ini salah satunya, Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilan Badrun berpendapat, jika DPR tetap merealisasikan gorden untuk rumah dinas yang senilai kurang lebih Rp 48,7 Miliar itu bisa melukai hati rakyat. Menurutnya, pembelian gorden rumah jabatan anggota DPR itu sangat tidak perlu dan tidak mendesak juga.
Lalu datang dari komika Bintang Emon yang menyampaikan kritik lewat akun Instagram pribadinya (@bintangemon) berupa video pendek. Apa yang saya tangkap dari video tersebut adalah dia menganggap hal ini adalah bukan suatu hal yang baru bila anggota DPR menggunakan uang rakyat untuk sesuatu yang tidak terlalu bermanfaat. "Ya terus kenapa? Nggak usah sok-sok kaget lah. Kayak baru pertama saja baru ada berita kayak gini dari DPR" ucapnya di video tersebut. Bintang Emon berbicara dengan sarkas yang membuat saya sendiri menyetujui hal tersebut, "Belum pernah coba gorden mahal kan? Nah itu sudah diwakilin sama mereka. Sudah, ayo bantu pasang gorden gue aja nih, gorden murah," ucapnya.
Dari saya sendiri beropini bahwa, Kalau memang usia dan kegunaanya benar-benar tidak layak pakai, hal ini bisa dipertimbangkan untuk diganti. Namun, kalau dilihat dari alokasi pengeluaran dan urgensi nya, jelas keberatan. Saya sendiri kurang tau kondisi gorden tersebut atau sejelek apa sehingga DPR sendiri punya rencana proyek mengganti gorden, tapi yang jelas tingkat keparahannya pasti tidak sampai 100% dan menurut saya pun masih banyak cara untuk merawat gorden tersebut alih-alih menggantinya.
Hal ini harus dipertimbangkan lagi karena anggaran tersebut bernilai besar dan masih banyak masalah lain yang lebih penting untuk didahulukan daripada beli gorden seharga Rp 48 Miliar. Jika pun keputusan ini disetujui, itu bukan keputusan yang bijak dan hanya akan memicu banyak kontra dari rakyat. Dari saya, semoga untuk kedepannya anggaran dari negara dapat disalurkan secara efektif, lebih baik dana tersebut disimpan saja agar bisa digunakan untuk keperluan-keperluan yang bersifat mendesak dan lebih bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H