Diumumkannya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2019 kali ini membawa berkah tersendiri bagi Unversitas Pendidikan Indonesia. Banyak tim yang berhasil lolos didanai oleh Kemendikbud untuk berbagai bidang PKM, salah satunya adalah tim PKM bidang kewirausahaan (PKM-K) dari FPIPS yakni tim Haifa cs.
Tim besutan yang dibimbing oleh Dr. Siti Nurbayani K, M.SI ini beranggotakan Wardatul Haifa Syafira Halim, Rizki Karami, Yuli Yulianti dari Pendidikan Sejarah dan Anisya Andriani dari Pendidikan Sosiologi, menjadi tim unggulan FPIPS dalam bidang kewirausahaan sebab mengedepankan produk UMKM yang berasal dari limbah karung goni sebagai salah satu industri kreatif berbasis kearifan lokal untuk realisasi responsible consumption and production SDG’s 2030.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan kegiatan yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang rutin digelar setiap tahunnya untuk meningkatkan soft skill, keterampilan akademik dengan mengintegrasikan kondisi dan situasi di masyarakat yang relevan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0.
PKM ini berujung pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) sebagai ajang puncak pertemuan nasional perwujudan kreativitas dan penalaran ilmiah mahasiswa yang terjadwal secara akademik oleh perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan budaya kompetisi akademik dan unjuk prestasi di kalangan mahasiswa.
Setiap kampus yang dinyatakan lolos pada tahap administratif akan bersaing untuk memperebutkan kesempatan maju ke Pimnas yang menjadi prestise tersendiri bagi setiap kampus se Indonesia apalagi mampu membawa pulang piala dan medali juara.
Maka tidaklah heran jika Tim Haifa cs menjadi unggulan dari FPIPS untuk PKM-K. Selain unik, produknya pun eyecatching, ramah lingkungan dan membantu para pelaku UMKM untuk tetap bertahan ditengah sulitnya ekonomi akibat pandemic Covid-19.
Menurut Haifa dengan adanya inovasi dalam memanfaatkan karung goni menjadi barang bernilai seperti tas, sepatu, kerajinan tangan akan menjadi sebuah produk unggulan Jawa Barat berbasis kearifan lokal, tidak lupa juga ia menyebutkan bahwa akan menambah produk yang relevan dengan situasi Covid-19 seperti hampers, dan dekorasi melalui sistem pre-order.
Karung goni yang berupa limbah dapat diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis dengan sentuhan kreatif generasi millennial, penggunaan media social sebagai sarana promosi dijadikan cara jitu tim ini untuk memasarkan produk mereka hingga dapat dikenal oleh semua kalangan.
Tim Haifa cs berharap dengan adanya sinergitas antara mahasiswa dan masyarakat khususnya para pelaku UMKM dapat membantu mereka untuk tetap bertahan di tengah situasi Covid-19, menyelematkan bumi dari bahaya limbah yang tidak terpakai (karung goni), dan sebagai wujud implementasi mahasiswa terhadap tridarma perguruan tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H