Lihat ke Halaman Asli

Cinta Pertama Sekaligus Cinta Terakhir

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

CERPEN

Cinta Pertama Sekaligus Cinta Terakhir

Kriiiiiiingggggggg krinnnnnngggggg ,,,, berkali-kali alarm berbunyi, malam yang gelap dan hujan lebat telah barganti pagi yang masih sedikit gerimis. . .“ Duhhh masih ngantuk nih, mana harus sekolah lagi. Ngapain sih musti ada sekolah,sekolah bagiku itu buang-buang waktu aja. Kan udah pinter ngapain coba...iyuhhh “Marsya yang ngomel sendiri udah kaya emak-emak nagih utang engga dibayar-bayar udah gitu kejebur got,gara-gara harus bangun pagi untuk sekolah di SMA barunya,,

MARSYAAAA.....belum bangun juga ini udah jam 6, jangan males-malesan dong “ teriak ibu Marsya, “Marsya udah bangun mah, oh my god ribet deh” keluar kamar dengan jalan sempoyongan menuju ruang makan.“Selesai sarapan mandi...! ntar mamah yang anter kesekolah!!!”.Suara keras dengan tatapan jengkel pada Marsya yang setiap pagi harus selalu teriak-teriak untuk bangunin anak gadisnya..

Dipagi yang masih gerimis Marsya berangkat kesekolah dengan diantar ibunya, orang tua tunggal yang merawat Marsya dari umur 5tahun. Orang tua Marsya bercerai ketika Marsya mulai menginjak sekolah dasar, Marsya tinggal bersama ibunya di jakarta sedangkan sang ayah tinggal di Jogjabersama Galang kakak kandung Marsya..

“mah, marsya kangen papah. Kangen kak Galang juga”Marsya memulai pembicaaran dimobil, setelah sekian menit perjalanan sang Ibu ngediamin Marsya, gara-gara Marsya yang selalu membuat Ibu jengkel, sedangkan karakter Ibu keras, disiplin dan tepat waktu. Jadi wajar saja kalau ibu marah sama Marsya, memang antara Galang dengan Marsya sangat jauh berbeda. Galang lebih mirip karakter Ibu, sedangkan Marsya lebih condong ke ayahnya yang super santai kaya di pantai tetapi memiliki intelektulaitas yang tinggi.

“mamah juga kangen sama kak Galang, kamu yang sabar ya liburan bulan depan kak Galang main ke Jakarta” tangan kiri yang melepaskan setiran mobil dan memegang pipi Marsya. Setelah Marsya tiba disekolah barunya, Marsya langsung masuk kekelas XA ipa, Marsya terkenal anak yang pintar sejak SMP. Walaupun banyak malasnya tapi anak dari dosen Universitas Gajah Mada ini pintar dan pandai dalam segala hal.

Marsya, kenapa kemarin gak ikut MOS, apa gak takut dapat sanksi dari kakak-kakak senior ?”Tanya Dinda teman baik Marsya dari SMP yang tepat duduk disamping Marsya.

“aku kan sakit Din, aku gak bisa ikut MOS” dengan suara lirih yang kurang bersemangat, sambil melepas sweater yang dikenakannya, Marsya terus kepikiran dengan ayah dan kakaknya yang sangat ia rindukan.

“Sya’ kalau gak salah ni sweater punya kak Galang deh. Emang kak Galang pulang ya ?” dengan bersemangatsambil ngejewerin pipi Marsya yang tembem. Dinda yang mulai kepo, dan antusias banget untuk mendegar jawaban Marsya.

Gak Din, jangan heboh gitulah. Ni sweater emang punya kak galang tapi waktu aku liburan ke Jogja,aku pakai sampai sekarang gak aku balikin, padahal ni sweater dari ceweknya loh” godain Dinda yang jelas-jelas naksir berat sama Galang yang super guantheng itu.

“yak ampun Sya’,, jangan matahin semangatku gitu dong”dengan raut wajah yang kecewa yang dibuat-buat, dan sambil bercanda-canda kedua gadis ABG itu tiba-tiba terdiam karena mendengar panggilan nama Marsya dari ruangan OSIS.

Din, ada apa nih. aku kan anak baru disini, masak aku udah dapat panggilan” dengan cemas Marsya berjalan kearah ruangan osis yang tidak jauh dari kelasnya ditemani Dinda sahabat karibnya sejak SMP itu.

“udahlah gak usah cemas gitu,paling-paling cuma dapat hukuman karena gak ikut MOS.hehe”

“sialan kamu Din, temen sendiri susah malah seneng”

tok tok tok suara pintu di ketok tiga kali dengan kerasnya, udah kaya yang didalam ruangan itu pada tuli semua, jadi ketokan pintunya pun sekeras petir menyambar(lebay banget yaa),permisi, emm... saya Marsya” dengan gugup Marsya masuk keruangan OSIS. Namun tiba-tiba Marsya terdiam tanpa sepatah katapun ketika melihat ketua OSIS yang sedang berdiri dihadapannya. ‘ganteng bangetttt, ini manusia yang menyerupai wajah malaikat atau malaikat yang menyerupai wajah manusia’ dalam hati Marsya yang terkagum-kagum dan jantung Marsya yang berdetak kencang seperti genderang mau perang.“halooo,Marsya..” ketua OSIS yang bernamaArga itumelambai-lambaikan tangannya didepan wajah Marsya yang sedang terpana melihat ketampanan ketua OSIS itu. Ibarat kartun, di atas kepala Marsya itu ada bola bola cinta di udara yang mengelilingi kepala Marsya.

“em iya kak, maaf. Ada apa ya kak ?”dengan gugup Marsya menjawab.

“kamu beneran sakit sampai-sampai gak ikut MOS selama 3hari ?”

“iya kak, saya sakit paru-paru basah, saya dirawat dirumahsakit selama 4hari dan Selma 3 hari itu saya harus tetap bedrest di rumah

ow yaudah, Kamu bisa kembali kekelas”

“trimakasih kak”

“huh seharusnya aku dihukum aja ga masalah, asal bisa lama-lama ngelihat wajah kak Arga yang super ganthengg” dalam hati Marsya yang berkata-kata dan nampaknya sedang jatuh cinta di pandangan pertama.

Dengan buru-buru Marsya keluar dari ruangan OSIS dan menemui Dinda teman dekatnya,lalu menceritakan tentang hatinya yang merasakan cinta pada pandangan pertama. Setelah hari-hari terlewati cinta Marsya pun dibalas oleh Arga yang ternyata juga menyimpan perasaan yang sama sejak pertama kali bertemu. Mereka pun akhirnya resmi jadian tepat ulang tahun Marsya yang ke 15. Setelah itupun satu bulan mereka mendapat cobaan dalam hubungan, mantan pacar Arga yang masih cinta tahu bahwa mantan kekasinya ituberpacaran dengan adik kelas.

“sialan, Arga pacaran sama si tengik Marsya itu. Apa sih hebatnya Marsya sampai-sampai Arga nolak permintaan gue buat balikan” Felia yang ngomel-ngomel dihadapan cs nya,

“udahlah Fel, kita labrak aja itu anak. Kita kerjain dia habis-habisan” salah satu temen Felia yang gak trima dengan semua itu. Udah kaya nenek lampir yang kebakaran jenggot, eh nenek lampir ga punya jenggot ya..

“iyalah, masak gue terima dengan penghinaan ini, seharusnya gue yang bersanding sama Arga”biasa Felia yang sok cantik dengan PDnya, padahal Arga dulu itu mau sama Felia karena terpaksa aja.

Setelah hari-hari berganti, Felia dan cs nya yang terdiri dari 5orang itu terus ngerjain Marsya tanpa sepengetahuan Arga. Marsya diancam untuk tidak ngaih tau siapa-siapa mengenai hal itu. Sam sampai suatu ketika, Felia ngunci Marsya dikmar mandi dan menyiram Marsya berkali-kali.

“ampun kak, aku kan udah jauhin kak Arga kenapa aku masih disakitin” rintihan Marsya mengharap belas kasihan.

“lo pantes diginiin tengik, lo itu udah lancang, lo masih baru disini seenaknya aja ngerebutin cowok orang”

Kemudian kaki dan tangan Marsya dikat dengan tali,mulut yang diplaster dan Marsya dimasukin kebak mandi yang terisi air,debit air yang sampai dagu Marsya. Marsya kedinginan,dan begitu tersiksa. sekitar 5jam Marsya dikunci dikamar mandi, ada seseorang yang curiga dengan kamar mandi yang biasabya terbuka ,malah terkunci rapat.

“tok tok tok ada orang disitu ?” suara salah satu murid perempuan yang curiga akan keberadaan seseorang didalam. Dia pun melapor kepada satpam,satpam pun membuka kamar mandi dengan kunci cadangan dan ditemukan Marsya yang lemas dengan kepalanya mengadah keatas guna tidak terkena air yang dingin dirasanya itu. “astagaaa, tolong lapor guru dek. Kita beri dia pertolongan detak jantungnya lemah” satpam yang ngeluarin Marsya dari bak mandi dan mengendongnya keluar. “baik pak” gadis yang menemukan Marsya langsung lapor keguru, dan Marsyapun mendapat pertolongan.

“Marsya, maafin aku ya. Gara-gara aku kamu jadi kaya gini” Arga yang menangis merasa bersalah atas perbuatan mantan kekasinya itu

“udahlah kak, Marsya gak kenapa-kenapa. Marsya udah baikan kok, kak Arga jauhin Marsya aja dan jangan bilang hal ini kemamah” Marsya yangkeluar dari uks dan Marsya pulang lebih awal dengan diantar Arga. “aku gak mau kita jauh Marsya, kau dan baik-naik aja. Aku akan lindungin kamu,dan tidak ada yang berani lagi gangguin kamu.aku janji”

Setelah 2bulan berpacaran, Marsya menghilang dan tidak pernah masuk sekolah. Marsya yang awalnya terkena penyakit radang paru-paru/paru-paru basah kini dia difonis terkena kangker paru-paru oleh dokter. Marsya terkena kangker paru-paru stadium lanjut dan umurnya tidak akan lama lagi, pernyataan itulah yang membuat mamah Marsya tertekan dan syok. Arga kekasih Marsya pun terpukul dengan cobaan yang menimpa Marsya...

“kak Arga, jangan sedih. Marsya baik-baik aja” suara lirih yang keluar dari mulut kering Marsya,tubuh yang kurus,bibir pecah dan tampak seperti orang tua karena kangkernya yang semakin lama semakin parah.

“Marsya, aku mencintaimu. Kamu harus kuat ,aku selalu disampingmu bidadari kecilku” menetes air mata Arga

“kak Arga cari cewek yang sehat aja,jangan yang sakit-sakitan kaya aku gini. Kak Arga berhak bahagia

“Marsya,kenapa kamu kaya gitu. Aku akan bersamamu selamanya,aku mencintaimu dikala kamu sehat dan aku pun juga mencintaimu dikala kamu sakit”

“kak kita bersama belum lama,tapi bersama kakak hidupku bermakana.aku bahagia bersama kakak,kakak selalu buat aku tersenyum dan melupakan kesedihanku. Aku harap kak Arga menjadi cinta pertama sekaligus cinta terakhirku, umurku gak lama lagi kak..”

“sstttt jangan ngomong kaya gitu, kita semua tidak tahu kuasa Tuhan sayang”

“ehm maaf ya, mamah ganggu kalian. tante nitip Marsya ya ga’. Tante pulang kerumah ambil baju-bajunya Marsya dulu”

Mah papah mana, Kenapa mamah tega ngelarang papah nemuin Marsya, Mamah pingin ketemu papah sama kak Galang mah sebelum Marsya mati” suara yang tersendat sendat yang dilontarkan kepada ibunya yang egois dan keras itu.

“jangan ngomong kaya gitu Marsya, hati mamah sakit. Dokter hebat dari Australia akan kesini mengobati kamu, kamu pasti sembuh” membentak Marsya karenaibu teringat luka lama penghianatan seorang suami kepadanya. Arga dan Marsya pun terdiam.

“maafin mamah ya sayang,nanti mamah telpon papah sama kak Galang”

Sebelum pergi dengan penyesalan karena telah membentak Marsya, ibu mencium pipi Marsya yang awalnya cuby menjadi keras tinggal tulangyang terlapisi kulit.

mas, Marsya sakit. Dia pingin ketemu kamu” ibu berbicara dengan ayah Marsya melalui telpon

“Marsya sakit apa, apa radang paru-parunya kambuh ? kenapa kamu gak ijinin aku ketemu Marsya

“gak usah banyak kata-kata, segera aja ke Jakarta. Aku mau bicara sama putraku,mana dia ?”

“Lang mamahmu mau bicara” memberikan telpon kemudian menyiapkan keperluan untuk segera dibawa ke Jakarta.

“iya mah, gimana kabarnya ?”

“mamah baik-baik aja, tapi adikmu Lang. Adikmu sakit parah, mamah terluka melihat adikmu tersiksa” air mata yang terus mengalir dan membasahi pipi.

“mamah itu egois, kenapa mamah baru cerita sekarang. Apakah mamah itu sudah melupakan kami ?”

“maafin mamah Galang,mamah hubungin kamu gak pernah bisa sayang. Tolong ngertiin mamah,janagan buat mamah semakin merasa bersalah”

Setelah berminggu-minggu Marsya dirawat dirumahsakit dan diobati oleh dokter spesialis kangker dari negri kanguru itu Marsya perlahan membaik, hingga suatu ketika perubahan yang terjadi membuat keluarga Marsya bahagia.

“Marsya seneng disini ada papah,mamah dan kak Galang. Kenapa kita seperti ini dikala Marsya sakit, apa Marsya harus sakit dulu biar kita bisa kumpul kaya gini”

“udahlah dek, yang penting sekarang Marsya sembuh. Kemudian kita bisa kembali ke Jogja, dan bersama-sama lagi. Iya kan pah, mah ?”

“iya sayang, papah akan membuat mamah maafin papah dan kita bisa kaya dulu lagi”

“permisi om, tante” Galang dan ayah Marsya terkejut melihat pemuda tampan membawa seikat bunga masuk kekamar Marsya dirawat.

“oh ini to, pemuda yang pernah diceritaain Marsya” sambil menggoda Marsya, Marsya pun tersipu malu telah digoda kakak kandungnya itu. Arga dan keluarga Marsya pun saling berkenalan dan terlihat akrab,suasana hangat begitu jelas terasa didalam kamar Marsya dirawat walaupun diluar hujan lebat seolah-olah tidak terasa karena kehangatan keluarga yang sudah bertahun-tahun tidak bersama. Setelah beberapa jam bercanda dan tertawa bersama keluarga,Marsya tinggal berdua dengan Arga dikamar, Marsya menuangkan perasaan bahagianya melihat kedua orang tuanya berkumpul.

“sya’ aku seneng lihat keadaan kamu yang udah mulai membaik”

“bersyukur banget kak, aku capek tiduran terus. Enakan gini bisa duduk” sambil tertawa bersama.

“diluar hujannya deras banget ya sya’..” sambil membenahkan selimut kebadan Marsya,Arga pun menatap mata Marsya kemudian mengecup bibir Marsya dengan lembut penuh dengan cinta. Ciuman mesra itupun dilakukan Marsya dan Arga pertama kali, ciuman pertama yang dilakukan kurang lebiih 3menit itu membuat keduanya bak diawang-awang.

“Marsya maafin aku ya”

“iya kak” Marsya tersenyum manis kepada Arga yang dicintainya itu,lalu kembali merebahkan tubuhnya. Arga pun memegangi tangan Marsya seolah-olah dia takut kehilangan bidadarinya itu, disitulah Marsya menghebuskan nafas terakhirnya. Arga terpukul dengan kejadian itu.

“dokter...dokter, om tante. Marsya omm” bertriak sambil menangisi kepergian kekasih tercintanya

“Marsya......jangan tingalin mamah sayang, kembali nak jangan tinggalin mamah”

Kehangatan keluarga tergantikan hisap tangis atas kepergian Marsya. Arga yang menjadi cinta pertama sekaligus cinta terakhir Marsya pun begitu terpukul...........




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline