Lihat ke Halaman Asli

Perempuan yang Tak Perlu Menangis

Diperbarui: 30 Mei 2022   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat ulang tahun cinta. Ini kali kedua papamu hanya datang suara. Juga  kado merah muda yang isinya telah kau pinta sebulan sebelumnya.

Selamat bahagia cinta. Ini ulang tahunmu, dengan pesta warna dan balon udara membawa anganmu. Yang ingin jadi dokter anak tentu.  Tepuk tangan kawan sekelasmu, yang tak pernah nyinyir bertanya mana papamu.

Jangan menangis cinta, dokter tidak boleh nangis. Bila pun kau lihat mata ini sering menangis dan lebam yang sering kau sentuh di pipi, bukan itu

Itu bukan salah papa,

Bila kau lihat ada yang salah, tentu hanya mama

Yang tak bisa menjadi lentik, tak punya gumpalan lemak di dada, dan pantat seharga perawatan Korea

yang boros membeli odol dan sabun,  tidak pandai menata keuangan

juga menghangatkan ranjang meski bedcover sejuta telah dihamparkan

Selamat ulang tahun cinta. Ini kali kedua, ulang tahunmu berkado istimewa dari pak hakim dan pak jaksa.  Selembar di tas mama. Sisanya hanya kita berdua.

Jangan jadi mama,Cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline