Lihat ke Halaman Asli

Yuli H.

Puisi adalah Isyarat Hati

Berkaca di Air Jernih

Diperbarui: 18 Juli 2020   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

99.co

Letih... bergumul dengan ketidakpastian
Yang menjajikan banyak kelebihan
Hingga rambut berubah jingga
Mata hanya mengenal satu warna

Begitu keji kutuding kabut penyebab kaburnya pandangan
Begitu nista kutuduh bunyi penyebab sunyinya suara
Aku murka ketika anganku tak bisa ku raih
Aku mengutuk ketika yang lain berhasil mengangkangi

Letih... bergumul dengan kenyataan
Menghabiskan waktu terbaikku untuk angan
Hingga tak mengenal orang spesial
Yang setia kecewa menyaksikan pertarungan
dengan bayang

Ingin ku sudahi letihku ini
Bersama lembut dan beningnya embun pagi
Berkaca di air jernih
Membasuh muka melepas dahaga
Bersandar merebahkan diri
Untuk kehidupan setelah mati...

Salam
Yuli H. // 18 Juli 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline