Lihat ke Halaman Asli

Yuli H.

Puisi adalah Isyarat Hati

Berharap di Air Hujan

Diperbarui: 16 Juli 2020   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pinterest.com/pin

Berdiri mematung diantara deretan palm raja
Berpayung lebar di rintiknya hujan
Tatapan kabur tergambar nanar
Bibir bergetar melafalkan keinginan

Jiwa yang menyesal
Raga yang memohon terbukanya pintu maaf
Bagi kata yang terlanjur terucap
Menyayat mencabik nurani
Meremukkan harga diri yang tinggal secuil

Wanita bermantel hitam
Berlari tanpa alas kaki
Di tengah guyuran hujan
Di keramaian orang mencari perlindungan
Tak ada alasan buatnya untuk kembali
Jika yang dicinta sudah terlampau menyakiti

Berharap hujan lebat membalikkan keadaan
Mengembalikan pada cerita awal
Membungkus kata-kata yang tak pantas
Dan membakarnya jadi abu
Hingga luruh di air hujan

Berdiri mematung tak peduli dingin membeku
Menunggu jawaban permintaan begitu dalam
Berharap hujan mengantarkan sang pujaan
Sampai batas waktu mampu bertahan

Salam
Yuli H. // 16 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline