Lihat ke Halaman Asli

Yuli Delaveras

Pengelola Rumah Baca

Pernah Merasa Depresi

Diperbarui: 10 Oktober 2019   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah merasa depresi

Beberapa bulan lalu sempat merasa depresi dengan apa yang pernah saya alami. Saat saya merasa sedang berjuang namun tiba-tiba saya harus mendapati sebuah kenyataan pahit yang harus dipendam sendiri.

Sampai pada akhirnya diri ini tidak sanggup memendamnya sendiri dan merasa depresi. Semua seakan pergi menjauh saat saya butuh tempat untuk berbagi cerita. Teman-teman, sahabat dan saudara dekat yang dirasa bisa diajak berbagi rasa serasa menjauh dan tidak ada satupun yang peduli. Beda cerita ketika mereka membutuhkan, saya selalu berusaha untuk ada.

Hampir sebulan hidup bagai kehilangan jiwa. Saya benar-benar kehilangan makna hidup. Bahkan dalam sebulan fisik ini terus saja menurun hingga lebih dari 6 kg.
Berbagai pertanyaan yang muncul dan memperparah:

1. Bagaimana hidup saya nanti?
2. Kenapa disaat sedang semangat-semangatnya berjuang harus mendapati kenyataan sepahit ini
3. Merasa sudah tidak ada artinya untuk hidup
4. Kehilangan makna dalam hidup
5. Bagaimana dengan 4 taman baca yang harus selalu saya hidupi kedepannya

Serta masih banyak segudang pertanyaan yang muncul dan memperparah.

Orang tua yang akhirnya tahu apa yang terjadi mencoba membesarkan hati, mengingatkan dan mengikhlaskan. Seketika semua beban serasa ambrol dalam pikiran, hati serasa lebih tenang dan lega yang teramat sangat.

Dan kini, tempat terbaik untuk berbagi cerita adalah Allah. Saya mencoba untuk ikhlas atas semua yang telah digariskan. Mungkin inilah cara Allah menegur dan mengingatkan agar saya bisa kembali dan lebih dekat denganNya.

Seiring berjalannya waktu, saya berusaha untuk ikhlas atas semua yang terjadi dan berusaha berdamai dengan masa lalu, memaafkan.

Saya ganti no Hp yang sudah sepuluh tahun lamanya saya gunakan dan kontak WA. Untuk menghapus semua memori yang pernah terjadi dengan niat berhijrah.

Sekarang saya menjadi pribadi yang baru dimana lebih dekat dengan Allah. Serasa menjadi pribadi baru dan masih merasa bingung lantaran harus beradaptasi dengan perubahan. Insyaallah kini saya lebih ikhlas menerima kenyataan ini. Semoga selalu istiqamah. Aamiin...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline