Obesitas sentral yaitu obesitas yang menyerupai apel, yaitu lemak disimpan pada bagian pinggang dan ronga perut. Penumpukan lemak ini diakibatkan oleh jumlah lemak berlebih pada jaringan lemak subkutan dan lemak viseral perut. penumpukan lemak padajaringan lemak viseral merupakan bentuk dari tidak berfungsinya jaringan lemak subkutan dalam menghadapi kelebihan energi akibat konsumsi lemak berlebihan. Obesitas sentral salah satu penyebab terjadinya penyakit-penyakit degeneratif, antara lain diabetes millitus tipe 2, dislipidemia, penyakit jantung koroner, hipertensi, kanker dan sindrom metabolik (Tchernof & Despres, 2013).
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan individu berdasarkan besarnya pengaruh secara berurutan. Obesitas sentral disebabkan oleh adanya beberapa faktor seperti faktor lingkungan, faktor perilaku , sebagai faktor komponen yg mempunyai pengaruh terhadap kesehatan seseorang yang dimaknai sebagai suatu hal yang dapat mendorong sikap seseorang mengenai suatu konsumsi yang dimakan nya. derajat kesehatan seseorang adalah faktor perilaku. Perilaku yang meningkatkan kesehatan secara komprehensif mencakup kegiatan seperti olahraga teratur, diet seimbang, mengambil tindakan pencegahan keselamatan, tidur yang cukup, perilaku tidak merokok, tidak teradiksi alkohol. Faktor selanjutnya adalah faktor keturunan/ genetik.
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes mellitus. Seiring bertambahnya usia prevalensi obesitas pada sentral mengalami peningkatan yaitu peningkatan usia dengan meningkatkan kandungan lemak tubuh total yang terutama distribusi lemak pusat pada umumnya meningkat dengan usia 44 tahun dan kembali pada usia 45 hingga 54 obesitas sentral ini lebih banyak ditemukan pada sampel usia yang lebih tua hingga terjadi penurunan massa otot dan memicu penumpukan lemak perut.
Obesitas sentral dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diabetes melitus tipe 2 disiplidemia, penyakit kardiovaskular hipertensi kanker. Selain itu dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga menjadi peningkatan yang terjadi bersamaan dengan peningkatan kadar lemak dalam tubuh.
Menurut demerath , bahwa perempuan secara alami memiliki cadangan lemak tubuh dibandingkan dengan laki-laki sehingga perempuan lebih cenderung beresiko mengalami obesitas sentral terutama pada saat menopause. Sehingga harus ada keseimbangan energi yang dapat dicapai apabila jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan larutan yang dikeluarkan sehingga kelebihan energi bisa masuk ke dalam tubuh yang akan diubah menjadi lemak tubuh . Hingga harus menghindari pola makanYang sangat mempengaruhi lemak jahat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H