Hutan merupakan kumpulan pohon yang rindang memiliki fungsi sebagai pelestari tanah dan juga sebagai paru- paru dunia. Namun, jika fungsi hutan yang sesungguhnya dialihkan oleh manusia hanya karena kepentingan pribadinya, maka fungsi hutan akan berubah menjadi pengancur. Banyak pengalihan fungsi hutan terjadi di Indonesia, salah satunya yaitu Kalimantan.
Alih fungsi kawasan hutan di Kalimantan sangat mengancam keselamatan masyarakat, karena dapat menimbulkan berbagai macam bencana salah satunya yaitu banjir. Semua itu terjadi karena keegoisan investasi besar-besaran baik untuk perkebunan ataupun pertambangan. Namun, ada juga pembesar yang mengatakan bahwa alih fungsi hutan bukan satu-satunya penyebab bencana. Bencana Banjir yang terjadi sangat meresahkan masyarakat setempat karena ada juga yang meninggal karena tenggelam, Rumah hancur terbawa arus, perut lapar karena tak ada bahan makanan yang higenis.
Banyak masyarakat membutuhkan berbagai macam bantuan dari masyarakat lainnya. Disitulah kita sebagai manusia yang tidak terdampak, harusnya memberikan sebagian dari apa yang mereka butuhkan. Tidak bisa sepenuhnya hanya bertumpuh pada pemerintah, karena bencana yang terjadi sudah berkali- kali dan tidak ada penanganan yang lebih intensif.
Dwi Sawung, Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Walhi, mengungkapkan "Tambang 33% dan perkebunan kelapa sawit 17%. Ini diluar HTI(Hutan Tanaman Industri) dan HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Kami (Walhi) masih melihat faktor terbesarnya (penyebab banjir) adalah alih fungsi hutan menjadi kebun sawit dan tambang,"
Para pelaku tindakan tersebut tidak akan mau disalahkan. Beberapa dari mereka banyak yang beralasan bahwa alih fungsi hutan untuk kepentinga bersama, agar begini dan begitu, apalagi jika mereka telah mengatasnamakan perjanjian hitam diatas putih membuat para masyarakat tidak bisa berkutik, dan hanya dapat merasakan dampaknya dengan diam.
Sebenarnya jika kita berfikir lebih produktif, alih fungsi lahan hutan disebabkan oleh ketergantungan manusia terhadap sumber daya alam dan manusia pun lupa untuk menjaga alam demi kelestarian bumi. Karena itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi eskploitasi besar- besaran dan pentingnya menjaga alam.
Kita sebagai manusia harusnya mulai sadar dan belajar dari berbagai masalah dan bencana yang timbul dari alih fungsu hutan, bukan hanya mementingkan kepentingan pribadi agar dapat mengeruk hasilnya namun malah berdampak bagi masyarakat luas. Rasa kemanusiaan harus diterapkan agar kita sebagai manusia melek dan sadar jika akan melakukan suatu hal harus memikirkan dampak yang akan ditimbulkan oleh perilaku kita, karena sebagai makhluk sosial kita sebagai makhluk sosial hidup berdampingan harus memikirkan nasib masyarakat lainnya.
Rujukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H