Lihat ke Halaman Asli

Yuliatin R

Mahasiswa

Menjelajahi Dunia Perumpamaan antara Metafora dan Simile

Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

- Menjelajahi Dunia Perumpamaan antara Metafora dan Simile

Metafora  merupakan perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata penghubung seperti "seperti" dan  "seolah-olah". Metafora menjelaskan  bahwa suatu hal tersebut adalah hal yang lain.
Majas metafora juga  majas yang perbandingannya menggunakan perbandingan langsung tanpa kata penghubung apapun.

Contoh metafora dari puisi Chairil Anwar
"Aku Ingin Mencintaimu dengan Sepenuh Hati" oleh Chairil Anwar
 
"Cintaku padamu bagai api yang membara,
Membakar segalanya,
Hingga tak tersisa apa pun."
 
- Metafora tersebut menjelaskan : "Cintaku padamu bagai api yang membara"
- Penjelasannya yaitu :  Chairil Anwar menggunakan metafora "api" untuk menggambarkan atau menjelaskan intensitas tentang cintanya. Api yang  melambangkan kekuatan, semangat, dan juga potensi untuk menghancurkan.

Sedangkan Simile yaitu  perbandingan antara dua hal yang berbeda dengan yang  menggunakan kata penghubung seperti "seperti", "seolah-olah", "bagaikan", atau "laksana". Simile mengatakan  bahwa suatu
 hal tersebut mirip dengan hal yang lain. Majas simile biasanya  menggunakan kata penunjuk: bagaikan, tampak, bak, seperti, dan lain -lain.

Contoh simile dari puisi "Rindu" oleh Sapardi Djoko Damono
 
"Rindu itu seperti hujan yang tak kunjung reda,
Menetes tanpa henti,
Membasahi hati yang gersang."
 
- Simile dari puisi tersebut adalah : "Rindu itu seperti hujan yang tak kunjung reda"
- Penjelasannya yaitu : Sapardi Djoko Damono menggunakan simile "seperti" untuk membandingkan rasa rindu dengan hujan yang tak kunjung reda. Simile ini menggambarkan kerinduan , kesedihan, dan juga potensi untuk menyegarkan hati.
Contoh kedua dari simile yaitu:
"Kupu-Kupu" oleh Amir Hamzah
 
"Kupu-kupu, kau terbang bebas di udara,
Kau bagaikan mimpi yang indah,
Kau bagaikan bunga yang mekar di taman."
 
- Simile: "Kau bagaikan mimpi yang indah" dan "Kau bagaikan bunga yang mekar di taman"
- Penjelasannya: Amir Hamzah menggunakan simile "bagaikan" untuk membandingkan keindahan dan kebebasan kupu-kupu tersebut  dengan mimpi yang sangat  indah dan bunga yang mekar. Simile ini memperkuat citra keindahan dan kegembiraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline