Lihat ke Halaman Asli

Pendekatan Studi Islam

Diperbarui: 19 Desember 2019   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari sejak dulu hingga sekarang, agama telah menyatakan eksistensinya, yang berarti agama telah memiliki peran dan fungsi dalam masyarakat. Kenyataan ini menimbulkan adanya minat ilmiah terhadap agama, termasuk Islam. Kemudian muncullah studi Islam, dan studi Islam ini menjadi penting karena Islam termasuk kategori agama yang juga memiliki peran dan fungsi dalam masyarakat. Dalam studi Islam diperlukan adanya pendekatan agar tujuan studi Islam itu tercapai. 

Secara umum studi islam bertujuan untuk menggali kembali dasar- dasar dan pokok- pokok ajaran islam sebagaimana yang ada dalam sumber dasarnya yang bersifat hakiki, universal dan dinamis serta abadi untuk dihadapkan dengan budaya dan dunia modern agar mampu memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia. 

Dengan tujuan tersebut maka studi islam akan menggunakan cara pendekatan yang sekiranya relevan, yaitu pendekatan normative, antropologis, sosiologis, teologis, fenomenologis, historis, filosofis, politis, psikologis dan interdisipliner. Namun pada makalah ini hanya membahas tentang pendekatan secara filosofis, historis, semiotika, dan fenomenologis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline