Lihat ke Halaman Asli

Yulias Nado

Saya adalah seorang penulis yang saat ini sedang menjalani magang di CV Rumah Mesin

Proses Pembuatan Arang Briket dari Tempurung Kelapa yang Menguntungkan

Diperbarui: 17 Desember 2024   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh gambar briket tempurung kelapa

Proses pembuatan arang briket dari tempurung kelapa dimulai dengan membersihkan dan memotong tempurung kelapa menjadi bagian kecil. Kemudian, tempurung tersebut dipanaskan dalam tungku untuk menghasilkan arang. Arang yang sudah jadi digiling halus dan dicampur dengan bahan pengikat seperti tepung tapioka.

Campuran ini kemudian dicetak menjadi briket dan dikeringkan. Setelah kering, briket siap untuk diuji kualitasnya dan dipasarkan sebagai produk yang bernilai ekonomi tinggi.

Proses Pembuatal Arang Briket dari Tempurung Kelapa

Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan arang briket dari tempurung kelapa:

1. Pengumpulan dan Pemilihan Bahan Baku

Pada tahap awal pembuatan arang briket, pemilihan dan pengumpulan bahan baku adalah langkah yang sangat penting karena kualitas bahan baku akan mempengaruhi hasil akhir briket.

2. Pembuatan Arang

Setelah kering, tempurung kelapa dipanaskan dalam tungku atau kiln pada suhu tinggi tanpa oksigen. Proses ini mengubah tempurung kelapa menjadi arang. Pirolisis ini berlangsung pada suhu sekitar 400-500C selama beberapa jam hingga tempurung kelapa menjadi arang.

3. Penggilingan Arang
Setelah proses pemanasan selesai, arang yang dihasilkan digiling menjadi partikel halus dengan menggunakan mesin penggiling. Partikel ini akan menjadi bahan dasar untuk pembuatan briket.

4. Pencampuran dengan Bahan Pengikat

Arang halus dicampur dengan air dan bahan pengikat dalam proporsi tertentu. Campuran ini kemudian diaduk hingga merata hingga membentuk adonan yang bisa dibentuk.

5. Pembentukan Briket

Setelah adonan siap, campuran tersebut dituangkan ke dalam cetakan briket untuk dibentuk sesuai ukuran yang diinginkan. Proses pencetakan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin briket atau secara manual dengan tekanan tertentu. Briket dapat dicetak dalam berbagai bentuk, seperti bulat, persegi, atau bentuk lainnya, sesuai dengan kebutuhan pasar.

6. Pengeringan Briket

Setelah terbentuk, briket yang masih lembek atau basah harus dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Proses pengeringan bisa dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan oven untuk mempercepat proses.

7. Pembakaran atau Pengolahan Lanjutan

Briket yang sudah kering kemudian dibakar untuk memastikan kepadatan dan kualitasnya. Proses pembakaran ini juga dapat dilakukan dalam tungku atau kiln, dengan suhu yang lebih rendah dari proses pembuatan arang.

8. Pengemasan dan Distribusi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline