Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Unesa KKN-T Gresik 2 Bantu kembangkan UMKM: Sosialisasi Inovasi Produk Olahan Kunyit (Es Krim)

Diperbarui: 25 Desember 2022   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Unesa KKN-T Gresik 2 Bantu kembangkan UMKM: Sosialisasi Inovasi Produk Olahan Kunyit (Es Krim)

Pada tahun ini, Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan Program Kuliah Kerja Nyata dimana salah satu programnya menggunakan metode Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) MBKM adalah salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk penerapan ilmu yang diperoleh dan hasil penelitian IPTEKS untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat (Divisi KKN MBKM Unesa, 2022). Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) ditujukan untuk menumbuh kembangkan jiwa empati dan kepeduliannya atas permasalahan – permasalahan yang terjadi di masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tema yang diambil. Dari berbagai macam tema kegiatan yang ada pada program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) terdapat salah satu tema yang akan dijalankan oleh kelompok KKN-T Gresik 2 yaitu tema Kewirausahaan dengan tujuan untuk meningkatkan jiwa entrepreneur masyarakat desa.

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kewirausahaan ini, mahasiswa akan belajar untuk memanfaatkan dan memberdayakan potensi desa secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, serta mewujudkan desa yang sehat, tenteram dan nyaman bagi masyarakat dengan program-program yang akan dilaksanakan nantinya. Desa memiliki peranan yang sangat penting dalam strategi penguatan perekonomian nasional yang selaras dengan salah satu kebijakan pemerintah dimana desa menjadi salah satu ketahanan ekonomi domestik. Seluruh desa memiliki potensi yang mencakup kemampuan, kekuatan serta sumber daya alam (fisik dan nonfisik) sebagai modal yang seharusnya dikelola dan dikembangkan untuk perkembangan desa.

Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kewirausahaan ini diharapkan potensi yang berada di desa termasuk sumber daya alam dan manusia dapat dimanfaatkan secara optimal melalui berbagai inovasi dari mahasiswa. Salah satu desa yang nantinya akan menjadi sasaran kegiatan kami berada di Desa Ngepung, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Desa Ngepung merupakan salah satu desa yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai buruh tani. Desa Ngepung memiliki 3 dusun diantaranya Dusun Balekambang, Dusun Ngepung dan Dusun Doro yang nantinya akan memperkaya potensi dan sumber daya di Desa Ngepung.

Dalam mewujudkan desa yang mandiri dan berbasis kewirausahaan serta meningkatkan perekonomian masyarakat, maka survei awal yang telah dilaksanakan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam merencanakan program-program yang tepat sasaran dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada. Adapun permasalahan-permasalahan yang dapat ditemui di Desa Ngepung yaitu berkaitan dengan jangkauan pemasaran pada beberapa UMKM yang masih sangat terbatas dan kurangnya lapangan pekerjaan untuk warga Desa Ngepung sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan pada tahap survei awal terdapat suatu potensi yang dimiliki oleh Desa Ngepung guna meningkatkan perekonomian yang ada pada masyarakat sekitar. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian kami untuk bisa meneliti, mengembangkan serta membuat perubahan terhadap potensi yang dimiliki desa salah satunya dengan melakukan sosialisasi mengenai inovasi produk olahan berbahan dasar kunyit yaitu es krim.

Kegiatan sosialisasi inovasi produk olahan kunyit yaitu es krim dilaksanakan oleh tim KKN Gresik 2 pada Rabu, 30 November 2022 di Balai Desa Ngepung. Pelatihan ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan mahasiswa KKN. Kunyit merupakan salah satu hasil perkebunan yang paling banyak ditemukan di desa Ngepung. Es krim merupakan produk makanan beku yang digemari oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pembuatan es krim berbahan dasar kunyit menjadi alternatif agar es krim yang dikonsumsi memiliki nilai gizi dan bermanfaat untuk kesehatan. Nilai tambah dan keunikan produk es krim kunyit menjadikan bahan alami herbal tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan orang tua saja, melainkan anak-anak dan remaja akan lebih tertarik untuk mencobanya.

Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi produk berbahan dasar kunyit yang dapat dijadikan sebagai ide dalam menciptakan lapangan kerja/UMKM dan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Ngepung.

Sebelum kegiatan dimulai dilakukan persiapan terlebih dahulu yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara dengan pengepul kunyit di Desa Ngepung. Kemudian dilakukan percobaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Setelah itu pembuatan desain logo dan kemasan produk inovasi olahan kunyit agar menarik minat konsumen. Pembuatan modul produk olahan kunyit juga dilakukan agar setiap peserta dapat mengetahui proses pembuatan es krim dari olahan kunyit.

Kegiatan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK di Balai Desa Ngepung dilaksanakan dengan pemberian materi dan video tutorial pembuatan produk olahan kunyit. Selanjutnya, dilakukan praktik pembuatan produk olahan kunyit dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK dipandu tim KKN Gresik 2. Ibu-ibu sangat berantusias pada saat sosialisasi berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan dengan semangat dan senangnya ibu-ibu dalam mengikuti proses pembuatan es krim kunyit di depan forum bersama tim KKN. Selain itu, hasil akhir pembuatan es krim juga diberikan dan dibawa pulang oleh ibu-ibu PKK sehingga mereka merasa sangat senang.

Output dari kegiatan ini yaitu Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman baru mengenai cara membuat produk inovasi berbahan dasar kunyit secara langsung.

Berdasarkan hasil respon peserta, dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi inovasi produk olahan berbahan dasar kunyit dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Dimana para responden menyatakan bahwa materi sosialisasi sesuai dengan kebutuhan peserta, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan sesuai harapan peserta, cara pemateri menyajikan materi sosialisasi menarik, materi yang disajikan jelas dan mudah dipahami, waktu yang disediakan sesuai untuk penyampaian materi dan kegiatan sosialisasi, setiap keluhan/pertanyaan/permasalahan yang diajukan ditindaklanjuti dengan baik oleh narasumber/ anggota sosialisasi yang terlibat, peserta mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan, kegiatan sosialisasi berhasil meningkatkan wawasan, pengalaman, dan keterampilan peserta, serta peserta puas terhadap kegiatan sosialisasi. Namun pada aspek tahapan materi disampaikan secara berurutan terdapat 3,8% atau 1 responden menyatakan kurang dalam aspek penyampaian materi saat sosialisasi. Hal tersebut dapat dikarenakan peserta kurang fokus terhadap urutan  materi yang disampaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline