Lihat ke Halaman Asli

Apa Faktor Seseorang Terjerumus Dalam NAPZA?

Diperbarui: 29 Desember 2016   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bila ditinjau secara umum, Napza bisa dipakai oleh siapa saja dan kalangan apa saja, baik menengah ke atas atau menengah ke bawah, dan tidak mengenal status sosial. Namun berdasarkan observasi yang kami lakukan, bila dilihat dari beberapa aspek seperti ekonomi, pendidikan, dan status sosial, kebanyakan pengguna atau pemakai berasal dari golongan menengah ke bawah. Beberapa dari mereka merupakan pekerja usia muda dan para pelajar sekolah menengah.

Dalam pemakaiannya, mereka tidak hanya sendiri namun memiliki kelompok tertentu dan tersebar di berbagai daerah. Ternyata  pada saat mengkonsumsi, tidak semua dari mereka mengkonsumsinya secara bersamaan, karena sebagian yang tidak mengkonsumsi bertugas melindungi dan menjaga kondisi agar dampak yang disebabkan dari si pemakai tidak menimbulkan konflik dan tindakan berlebihan.

Hasil dari observasi yang kami lakukan, bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi narasumber untuk memakai napza atau menyalahgunakan napza tersebut, antara lain:

  • Faktor pribadi, Mental yang lemah, ini yang menyebabkan remaja mudah goyah dan mudah terpengaruh ajakan buruk. Mental yang lemah ini bisa berbentuk seperti belum menemukan jati diri dan kurangnya percaya diri. Stress dan depresi, seperti saat ia memiliki masalah percintaan ia melampiaskan dengan cara mengkonsumsi napza yang bukannya menyelesaikan masalah tapi malah memperburuk keadaan. Ingin tahu dan coba-coba, yang awalnya hanya iseng-iseng mencoba mengkonsumsi, pada akhirnya menyebabkan kecanduan.
  • Faktor keluarga, Broken home, dipicu oleh keadaan orang tua yang sering bertengkar dan kurang harmonis sehingga menimbulkan tekanan psikologis pada diri si pengguna, kurangnya perhatian dan kasih sayang yang di dapat si anak, kurangnya pendidikan karakter dari keluarga. Dan dipicu oleh komunikasi yang sangat buruk antara anak ke orangtua dan orangtua ke anak.
  • Faktor sosial, Karena pengguna tinggal dan bergaul di lingkungan yang mayoritas adalah sesama pengguna, maka sangat tinggi angka kemungkinan untuk ikut memakaiNAPZA. Dan di dorong oleh rasa kesetiakawanan yang tinggi sehingga ia pun ikut memakai sebagai  rasa solidaritas terhadap kelompok bermain.
  • Faktor kelompok, Narasumber kami adalah salah seorang anggota geng narkoba, dimana geng tersebut adalah wadah bagi para anggota napza untuk merealisasikan diri mereka. Melalui realisasi tersebut narasumber lebih mudah dalam mendapatkan napza dan menggunakannya.
  • Faktor ekonomi, Bukan orang yang memiliki ekonomi tinggi saja bisa menggunakan NAPZA, tapi sekarang ini banyak kalangan menengah ke bawah menggunakan napza namun melalui cara yang terlarang, seperti mencuri, memalak dan sebagainya.

Ini harus menjadi perhatian lebih dari pemerintah dan ahli psikologi dalam menghadapi masalah penggunaan NAPZA. Kewajiban kita sebagai warga negara yang taat akan agama dan hukum harus pintar memilah dan memilih unutuk menghadapi masalah NAPZA di era globalisasi sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline