Yogyakarta, inilah yang terjadi di setiap sisi-sisi jalan Malioboro, keramaian ini selalu tak pernah usai bukan hanya sebagai icon kota yogyakarta saja tetapi sebagai tempat pengais rezeki. banyak wisatawan dari berbagai kota dan negara berkunjung ke kota yogyakarta, sehingga malioboro adalah salah satu tempat yang strategis bagi para pedagang maupun orang yang mencari penghidupan. banyak Pedagang yang berjualan disana dari mulai makanan, pakaian, dan barang. Begitu juga Banyak orang yang lulu lalang dengan gemerlap kota yogyakarta, ditambah keseruan dan keunikan seniman jalanan yang ikut serta mencari sesuap nasi di malioboro.
Seniman jalanan ini seperti halnya pengamen, tetapi bedanya mereka membentuk kelompok dari mulai tujuh sampai sembilan orang. Tidak seperti pengamen biasanya yang mendatangi orang langsung untuk mengamen tetapi mereka mangkal di tempat yang strategis sehingga pengunjung sendiri yang mendatangi mereka dan melihat keunikan mereka dalam bermain musik, mereka yang ingin memberikan uang tinggal meletakan uangnya pada kotak yang telah disediakan.
Biasanya seniman jalanan ini memainkan alat-alat musik traditional seperti angklung, gendang, seruling, kecapi dan sebagainya. Apalagi kalau di tambah penari yang mengiringi lagu, selalu membuat penonton lebih terhibur dan tertarik untuk melihatnya. Tidak sedikit dari pengunjung yang mengambil gambar dan video dari seniman jalanan ini kemudian di upload di akun sosial media. Para seniman jalan inipun tidak menggangu alur lalu lintas ataupun menganggu orang yang sedang belanja dan makan di sekitar malioboro.
Hampir setiap malam seniman jalanan ini mangkal di malioboro, sebelum mereka tampil biasanya mereka mearansemen ulang gaya musik mereka. tidak hanya sekedar bernyanyi dan bermain musik sembarangan tetapi sudah tersusun rapi dan biasanya diselingi unsur jawa dalam memainkannya.
Inilah yang mesti kita beri apresiasi, seniman jalanan ini bukan hanya sekedar bermain musik saja tapi ada nilai yang terkandung di dalamnya. Melestarikan alat musik dan seni asli indonesia yang sekarang sudah mulai tergantikan oleh alat musik modern. pastilah ada kebanggan tersendiri jika kita tetap melestarikan dan membudayakan apa yang menjadi milik negara kita seperti halnya alat musik. Kita memang tidak boleh ketinggalan zaman tapi kita juga tidak boeh melupakan budaya asli indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H