Lihat ke Halaman Asli

Sepuruiru

Mahasiswa

Proses Budidaya Timun dan Kacang Panjang

Diperbarui: 28 Juni 2024   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri (Alya Cahya Ningrum & Azka Hilyatunnisa Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Muhammadiyah Kuningan)

  • Budidaya Timun

Timun merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik di ladang, kebun, ataupun halaman rumah. Tanaman timun dapat tumbuh baik pada tanah yang subur dan gembur dengan sinar matahari serta kelembapan udara tingi. Timun memiliki banyak nutrisi di dalamnya antara lain : energi, vitamin A, vitamin C, Vitamin E dll. Manfaat timun bagi tubuh yaitu menjaga dari dehidrasi, menurunkan tekanan darah, memperkuat rambut dan kuku menyegarkan kulit dan mengatasi kulit kering.

Menurut observasi yang telah  kami lakukan berikut adalah cara penanaman timun antara lain : buatlah lubang tanam pada permukaan tanah, tanamlah benih timun ke dalam lubang tanam lalu tutup dengan tanah. Untuk perawatannya lakukan pengontrolan tanaman agar dapat mengetahui tanaman yang mati atau gagal tumbuh. Setelah itu pasang turus yang terbuat dari bambu untuk membantu tanaman memlilit atau memanjat pada turus tersebut. Tanaman timun mulai berbunga pada 20 hari setelah penanaman dan berbuah kurang lebih pada 40 hari penanama. Proses panen timun dapat dilakukan dua hari sekali atau bahkan setiap hari, dalam kurun waktu 1 sampai 1,5 bulan.

Dokpri

Dokpri

  • Budidaya Kacang Panjang

Kacang panjang merupakan sayuran yang populer di Indonesia. Masyarakat indonesia biasanya mengolah kacang panjang menjadi lauk pauk dll. Dibalik itu kacang panjang juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya : menurunkan kadar gula, menjaga kesehatan kulit, mencegah radikal bebas dan menurunkan resiko kanker, menjaga kesehatan jantung dan masih banyak lagi.

Untuk cara penanaman atau budidaya kacang panjang masih sama dengan cara budidaya timun hingga proses panennya. Akan tetapi tanaman kacang panjang cenderung bertahan lebih lama dibandingkan dengan timun bisa mencapai 2-3 bulan walaupun semakin lama, hasil panen yang didapatkan tidak sebanyak di awal.

Dokpri

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline