Lihat ke Halaman Asli

Sepuruiru

Mahasiswa

Mengintegrasikan Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Budidaya dan Pengolahan Tape Ketan

Diperbarui: 27 Juni 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri (Dilla Pebrianty dan Fitri Auliah, Mahasiswi STKIP Muhammadiyah Kuningan)

Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari beras ketan yang difermentasi. Proses pembuatannya melibatkan beberapa langkah utama: beras ketan direndam, dikukus, kemudian dicampur dengan ragi tape dan dibiarkan selama beberapa hari hingga terjadi proses fermentasi. Hasil fermentasi ini menghasilkan tape ketan yang memiliki rasa manis dan sedikit beralkohol. Tape ketan biasanya disajikan sebagai camilan atau pencuci mulut dan sering digunakan dalam berbagai jenis hidangan tradisional.

Salah satu tempat pengolahan tape ketan yaitu terdapat di desa Sindangagung Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan Jawa Barat, tetapi pengolahan tape ketan masih menggunakan sistem rumahan. Pada hari Rabu 05 Juni 2024, dua mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan melakukan observasi ditempat pengolahan tape ketan dan melakukan wawancara kepada pemilik usaha tape ketan yaitu ibu Areh Ariyanti selaku pemilik usaha tape ketan rumahan tersebut.

Usaha tape ketan Bu Areh berdiri sejak tahun 2018 usaha Tape ketan ini adalah usaha yang didirikan pemilik yang awalnya hanya suka membuat tape ketan untuk produksi sendiri menjadi tape ketan yang banyak diminati banyak orang. Rumah produksinya terletak di Ds. Sindangagung Dusun pahing 2, RT 03/RW 05 -- Kec. Sindangagung -- Kab. Kuningan -- Jawa Barat

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh ibu Areh Ariyanti ketika di wawancarai, ia menyampaikan bahwa awal mulu membuat bisnis rumahan tape ketan ini ialah bermula dari ia sering membuat tape ketan untuk produksi sendiri bersama keluarga, tetapi ada beberapa tetangga dan kerabat yang mengetahui pembuatan tape ketan ini sehingga ada beberapa tetangga dan kerabat yang memesan tape ketan kepada ibu areh untuk dijadikan hidangan ketika acara keluarga ataupun oleh-oleh khas bagi yang akan pergi ke luar kota. sehingga awal mula bisnis ini bermula dari tahun 2018 sampai dengan sekarang.

Menurut ibu areh Ariyanti didirikannya bisnis rumahan inj yaitu dapat mengisi waktu luang di rumah dan dapat menghasilkan perekonomian bagi ibu areh, serta menciptakan produk tradisional yang banyak diminati masyarakat dan hanya dapat ditemukan di daerah tertentuu yang mayoritasnya banyak memproduksi tape ketan.

Ibu areh juga menyatakan bahwa bisnis rumahan yang dilakukan nya ini sudah banyak diketahui banyak orang, oleh sebab itu, terdapat beberapa orang yang mencari tape ketan produksi ibu areh ini. sayangnya bisnis rumahan ini belum memiliki store offline yang dapat didatangi costumer kapan saja sehingga ketika ada costumer yang berminat membeli tape ketan ibu areh ini harus mendatangi langsung ke rumah ibu areh, tetapi dengan harga terjangkau dan rasa berkualitas banyak costumer yang mendatangi rumah produksi tape ketan ibu areh ini.

Adapun rencana program yang akan direncanakan oleh ibu areh Ariyanti dan keluarga, yaitu dengan mengadakan store offline di tengah perkotaan serta melakukan promosi di media sosial agar minat pembelian terhadap tape ketan meningkat serta mengakses lokasi tempat penjualan tape ketan di google maps agar memudahkan costumer menemukan alamat store tape ketan ibu areh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline