Pamer!
Apa yang pertama tercetus di pikiran seseorang saat melihat temannya di wa grup mengupload semua kegiatannya. Tidak ada pikiran apapun bagi beberapa orang. Wajarlah orang mau berbagi foto dan perlu dimengerti bahwa tidak semua orang itu butuh pujian.
Tetapi orang yang melihatnya mayoritas berfikir' ah pamer '(benar nggak ya,?).
Ah yang benar saja?.Kalau misalnya ada orang yang sudah biasa seminar dan mengupload foto saat seminar dan orang lain yang melihat upload an itu langsung punya cetusan tadi
' Pamer '.
Apa yang mengganggu orang?
Instagram, Facebook? Kenapa harus merasa terusik?. Kalau begitu kenapa tidak disuruh sekalian tetangga yang punya mobil bagus itu untuk menutupi mobilnya agar tidak terusik? Aneh juga ya?.. Sebenarnya mindset tentang
' Pamer' ini tidak akan mengganggu kalau seseorang mengetahui bahwa berbagi kebahagiaan di restauran misalnya, membuat orang lain tahu ' o ada restauran baru disitu' atau berbagi foto liburan, ' o begitu indah tempat itu'.
Ada yang aneh lagi, menggaungkan isti lahnya ' humble brag, merendah untuk sombong' aku sih nggak mampu kesitu', padahal semua juga tahu dia bisa. Sebagai komentar upload an tadi.
Jaman dulu orang mengenal di jawa tengah yang namanya ' sawab' mungkin kalau bahasa Indonesianya' getaran' dan bahasa Inggrisnya adalah vibe'., Sawab tadi istilahnya bisa menular. Makanya dulu ada nasehat' bergaulah dengan orang bahagia agar kena getarannya( kekancano karo wong seneng ben keno sawab seneng)'.