Cerita fiksi.
Kisah nomer satu.
Nadia masih melajang ketika seorang duda kaya, seorang juragan melamarnya. Meski usia Nadia tidak lagi muda namun dirinya belum menikah.
Hidup secara sederhana berubah ketika juragan itu menikahinya. Dia harus berperan sebagai ibu dan perawat bagi anak tirinya yang berjumlah tiga.
Bertahun-tahun Nadia hidup bergelimang kemewahan sekaligus kesengsaraan. Anak tirinya yang semuanya sangat dimanjakan dengan segala kemewahan, tidak pernah menghormatinya sebagai ibu baru mereka, bahkan memusuhinya di belakang punggung ayahnya.
Anak tirinya adalah pembuat masalah. Bertahun-tahun kemudian Nadia memendam masalah itu sendirian. Di mata orang lain dia dianggap beruntung mendapat pria yang baik, namun sebenarnya pendaman masalah yang tak tuntas itu menggerogoti hidup nya secara pelan.
Tubuhnya mulai mengalami perubahan oleh pendaman masalah yang tak bisa dibicarakan dengan siapapun.
Tatkala suaminya masih ada, dia masih memilki tempat bersandar. Namun ketika suami meninggal, hidupnya yang terlihst glamour ternyata bertambah penderitaan yang akhirnya membuat pertahanan tubuhnya ambrol.
Penolakan dari tubuhnya membentuk sel liar yang kemudian didiagnosis sebagai oenyakit kanker. Mulai dari tidak di sadari hingga ke stadium selanjutnya.
Kisah nomer dua.
Seorang lelaki mengalami kemunduran fisik karena perusahaannya ditutup dan harus tinggal di rumah, bekerja dari rumah dan tak bisa mendapat penghasilan sebanyak dulu, lambat laun mulailah memikirkan segala sesuatu sesuai anggapan dirinya, dia berfikir bahwa semua orang ingin membuatnya celaka, bahwa orang selalu memiliki maksut jahat padanya. Suatu ketika tubuhnya merasakan perubahan dan alhirnya mengalami gejala stroke. Bertambahlah permberontakannya, dia tidak ingin dianggap sedang sakit, di rumah sakit sengaja melakukan yang dilarang dokter, seperti merokok, untuk membuktikan bahwa dia tak menderita apapun dan bahwa istrinya sengaja membawanya ke rumah sakit agar bisa lepas darinya.