Sedihnya, kehilanganmu, makluk kecil tiada berdaya
Ku telah mencoba, berdaya upaya, namun kekuatanmu melemah
Tanpa suara merangkak mencari apa yang kau cari
Namun saudaramu yang lebih kuat bukan tandinganmu
Lalu kau melemah, suaramu yang gagu menjadi cicitan kesakitanmu
Kupikir esuk hari ku masih bisa menyodorkan asupan untuk mu
Namun, dengan kecemasan dan rasa tak berdaya, terpaksa kurelakan dirimu
Anak dan istriku menangisimu, makluk kecilku
Maaf kan, segala upaya tak berhasil rupanya untukmu
Suara mencicit nyaringmu, dari kucing bisu adalah rasa sakit terakhirmu