Pengaruh lingkungan memang tidak bisa dipungkiri mempengaruhi pola hidup seseorang, apalagi jika orang tersebut memiliki apa yang dinamakan istilah ' kagetan'.
Sebagai contoh begini, seseorang yang tinggal diantara teman atau lingkungan yang berkiblat pada penampilan dan hedonisme, lambat laun akan bisa mengikuti gaya dari lingkungan terdekatnya. Jika model selalu ikut gaya orang lain
Kenapa bisa begitu?
Siapa saja yang rentan melakukan ini:
Pertama, orang yang selalu hidup berdasarkan penilaian orang lain, keinginan lebih kuat daripada kebutuhan, kalau tidak sama dengan temannya, menganggap dirinya belum selevel dengan orang tersebut. Kepemilikan barang, yang dibutuhkan atau yang diinginkan menjadi sesuatu yang rancu. Demikian juga lingkungannya, kalau ada yang berbeda dianggap tidak selevel, itulah yang mendorong seseorang agar diakui eksistensinya.
Yang kedua, orang yang semula hidup sangat sederhana dan memiliki rasa iri pada orang kaya, kurang mensukuri apa yang dimilikinya, memiliki semacam balas dendam, merasa diremehkan dan merasa bahwa dengan memiliki berbagai barang mereka naik kelas. Sesuatu yang bagus bagai sebuah pencapaian tetapi jumawa lalu biasanya mengikutinya.
Yang ketiga orang yang belum punya nama dan gila dipuja, memberi agar terlihat dan dipuji, menolong agar terlihat dan dipuji, jika mampunya kelas ekonomi maka gengsi memakai kelas ekonomi karena semua temannya memakai kelas bisnis.
Yang keempat, kelompok panjat sosial yang merasa hebat jika berteman dengan orang hebat.
Yang kelima orang yang kurang berwawasan luas dan berpikir dangkal, tidak bisa menjadi dirinya sendiri, malu kalau berbeda dengan yang lainnya .
Semua itu adalah masalah prinsip gaya hidup seseorang, tidak ada yang perlu dihakimi, susahnya jika hidup diantara orang yang demikian dan tidak bisa menjadi diri sendiri, mirip mengikuti balapan lari dengan kemampuan yang beda sendiri,mirip orang yang mengejar kereta yang berjalan kencang, nilai ketulusan tergeser oleh keinginan mendapatkan poin, nilai kedamaian digasak oleh panasnya api kecemburuan sosial.
Pilihan cerdasnya adalah menjadi diri sendiri tanpa terprovokasi, maka akan damai hati ini.