Lihat ke Halaman Asli

Berkunjung ke Kampung Bali di China

Diperbarui: 8 Juli 2017   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Gapura Kampung Bali di Quanzhou, China

Jauh dari Indonesia, tepatnya di Negara China, terdapat sebuah perkampungan yang sangat unik. Perkampungan yang berlokasi di Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, China ini bernama Kampung Bali.

Perjalanan ke Kampung Bali kali ini, saya ditemani beberapa pelajar Indonesia, salah satunya Refgy, mahasiswa di Huaqiao University, Quanzhou. Refgy mengaku sebetulnya ada perkampungan Indonesia seperti Kampung Jawa hingga Sumatera di Quanzhou, namun Kampung Bali terbilang paling solid di antara perkampungan Indonesia di Quanzhou.

Tak sulit mencapai Kampung Bali. Dari Stasiun Kereta Cepat Quanzhou menuju Kampung Bali, hanya butuh waktu sekitar 20 menit menggunakan bus umum nomor 45. Cukup membayar tiket bus RMB 2 atau sekitar Rp 4.000. Uniknya, halte pemberhentian bus juga bertuliskan 'Kampung Bali Nansan'. Halte bus berada sekitar 20 meter dari pintu utama Kampung Bali.

Sampai di depan perkampungan, suasana Bali sangat terasa. Bangunan berbentuk gapura dan pura menyambut kedatangan kami. Begitu pula terdapat umbul-umbul berwarna-warni yang identik dengan suasana Bali. Menurut informasi, penduduk Kampung Bali mencapai 700 orang.

Di pintu masuk, terpampang jelas tulisan "Selamat Datang di Kampung Bali" dan tulisan "Kampung Bali Indonesia". Penanda itu menambah keyakinan saya bahwa penduduk di sini merupakan keturunan Indonesia.

Foto: Tulisan Selamat Datang di Kampung Bali

Sambutan Warga Kampung Bali: Tiang Uling Seririt

Perkampungan Bali yang dikelilingi perbukitan terlihat sangat asri dan rapi. Bangunan bertingkat di kiri dan kanan jalan menyambut kedatangan kami usai memasuki gapura. Sekitar 30 meter dari pintu masuk, terdapat beberapa pria dan wanita berusia sekitar 70 -80 tahun duduk di sebuah warung.

"Yang pakai topi bertulisan Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia) itu, salah satu penduduk Kampung Bali," ucap Refgy yang beberapa kali mengunjungi Kampung Bali.

Sesuai namanya, warga Kampung Bali berkomunikasi menggunakan Bahasa Bali. Untuk membuktikan itu, saya mencoba mengunakan Bahasa Bali sebagai pembuka komunikasi.

Kami menghampiri sekitar 5 pria dan wanita paruh baya. Saya memperkenalkan diri dalam Bahasa Bali.

"Tiang Feby, tiang uling Negara (Saya Feby, saya asli dari Negara)," ucap Saya kepada warga Kampung Bali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline