Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang memperkenalkan peserta didik terhadap suatu kasus yang memiliki keterkaitan dengan materi yang dibahas. Peserta didik diminta untuk mencari solusi tentang masalah yang dihadapi.
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik menemukan kesulitan ketika menentukan bukti pendukung unsur-unsur pembangun cerpen. Selain kurangnya minat baca peserta didik, model pembelajaran yang dipilih oleh guru juga sangat berpengaruh pada kemampuan peserta didik.
Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik pembelajaran ini adalah untuk memperbaiki sistem kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan masih berpusat pada guru dan kurangnya kreativitas guru dalam mengajar untuk menentukan metode, model, media pembelajaran, bahan ajar, LKPD dan evaluasi yang lebih menarik. Untuk mengatasi masalah ini guru mencari model pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dimana model pembelajaran ini menantang siswa untuk bagaimana belajar dan bekerja secara kelompok untuk mencari solusi dan permasalahan yang nyata. Pembelajaran berbasis masalah melibatkan siswa untuk mengajukan pertanyaan atau masalah, adanya penyelidikan, kerjasama dan disiplin, menghasilkan karya serta adanya penghargaan.
Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen , maka dalam pembelajaran ini guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), metode diskusi kelompok dan media power point (PPT). PBL adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah dan memperoleh pengetahuan mengenai problem yang dihadapi. Pada model PBL ini pembelajaran berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik lebih berperan sebagai fasilitator.
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan adalah proses pembelajaran materi teks cerpen ini sangat efektif terbukti sesuai dengan sintak Problem Based Learning (PBL), siswa lebih tertantang dalam diskusi untuk memecahkan masalah, berpikir kritis, dan tanggung jawab dalam tugasnya. Hasil belajar lebih memuaskan. Hasil evaluasi dan refleksi bahwa pembelajaran model PBL efektif untuk diterapkan pada proses pembelajaran karena dapat memotivasi dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses kegiatan tersebut, bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H