Lihat ke Halaman Asli

Kuantitas Kebaikan

Diperbarui: 22 Juni 2024   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Ario. Ario adalah seorang anak yang ceria dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkannya. Setiap hari setelah pulang sekolah, Ario akan menyempatkan waktu untuk membantu tetangganya yang tua, Pak Joko, membersihkan halaman rumahnya yang luas.

Pak Joko adalah seorang pensiunan guru yang meskipun telah renta, namun tetap memiliki semangat untuk berkebun. Dia selalu menghibur Ario dengan cerita-cerita masa lalunya yang penuh dengan kebaikan dan kesederhanaan. Ario sangat mengagumi Pak Joko dan merasa senang bisa membantu.

Suatu hari, Ario mendengar kabar bahwa ada seorang teman sekolahnya, Mia, yang sedang kesulitan dalam pelajaran matematika. Mia sering kali merasa frustasi dan minder karena tidak bisa memahami materi pelajaran tersebut. Tanpa ragu, Ario mengajak Mia untuk belajar bersama setiap sore di rumahnya.

"Ayo, Mia, kita bisa melakukannya bersama-sama!" ujar Ario dengan semangat.

Mia yang awalnya ragu-ragu, akhirnya merasa terbantu dengan kebaikan dan kesabaran Ario. Ario tidak hanya membantu Mia memahami pelajaran matematika, tetapi juga memberikan semangat dan dukungan moral. Mia pun semakin percaya diri dan hasil belajarnya mulai membaik.

Suatu hari, ketika Ario sedang membantu Pak Joko membersihkan halaman rumahnya, tetangga mereka yang lain, Ibu Santi, menyaksikan betapa Ario dengan sukarela membantu orang lain tanpa pamrih. Ibu Santi sangat terkesan dengan kebaikan hati Ario dan memberikan hadiah kecil sebagai ungkapan terima kasih.

Ketika hari ulang tahun Ario tiba, seluruh tetangga di sekitar rumahnya berkumpul untuk merayakan bersama. Mereka membawa hadiah-hadiah kecil dan mengucapkan terima kasih kepada Ario atas segala bantuannya. Ario merasa sangat bahagia dan bersyukur karena telah memiliki teman-teman serta tetangga yang baik hati di sekitarnya.

Dari kisah Ario, kita belajar bahwa kebaikan hati dan belas kasihan bisa mengubah hidup orang lain. Dengan memberikan waktu, perhatian, dan dukungan kepada sesama, kita bisa menciptakan lingkungan yang penuh dengan kebaikan dan kasih sayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline