Apa yang dipikirkan oleh seorang pria
Yang bangun pagi satu jam sebelum waktu salat subuh
Berjalan ke surau untuk memanggil orang-orang untuk bangun
Untuk salat tahajjud atau makan sahur
Dengan suara yang tidak bagus
Suara yang tidak datang dari hati
Dia mengumandangkan adzan
Lafal lafal suci yang seharusnya indah
Suara yang asal bunyi
menembus malam yang sunyi
Dari cerobong pengeras suara ke setiap penjuru desa
Kalimah yang agung, diperlakukan dengan tidak hormat
Lalu pertanyaan lainnya, kepada pemimpin
Yang telah diberi uang oleh negara
Apakah mereka tidak mampu
Mencari seorang muadzin yang bersuara merdu
Suara yang datang dari hati
Hati yang tunduk dan merendah pada pemilik lafal suci itu
Hati yang tidak berteriak karena ego diri
Hati yang menaruh lafal adzan sebagai kalimat suci.
Ku katakan melalui puisi ini
Betapa egois nya seorang pria
Mengumandangkan adzan tanpa kemurnian hati
Tubuhnya sadar, ego-nya pingsan
Adzan adalah panggilan untuk salat
Ia adalah kalimah agung
Ia berwibawa dan bermartabat tinggi
Ia adalah harga diri seorang muslim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H