Kurikulum merdeka merupakan pengembangan kurikulum 2013 yang bermuatan karakter. Karakter dalam kurikulum merdeka ini ditumbuhkan dalam diri siswa melalui kegiatan proyek yang dikerjakan secara berkelompok dan berkelanjutan. Ada beragam tema atau elemen yang dapat dipilih oleh sekolah sesuai dengan kesepakatan tim pengembang P5 di sekolah tersebut.
Sebagai contoh kegiatan P5 di SMP N 2 Jetis. Belum lama ini, tepatnya Sabtu (16/02/2024), SMP N 2 Jetis mengadakan Gelar Karya P5. Kegiatan digelar bersamaan dengan peringatan HUT ke-47 sekolah tersebut. Memenuhi undangan, Yulian Istiqomah, Tim Humas MTsN 2 Bantul turut hadir menyaksikan Gelar Karya P5 yang diselenggarakan secara meriah dan tertata apik. Para siswa tampak tertib dan sigap melayani para pengunjung dengan sikap yang baik dan mampu menjawab pertanyaan pengunjung melalui produk yang mereka sajikan.
Mengamati satu persatu stand kelas dalam Gelar Karya P5 tersebut, Yulian tak lupa bertanya tentang berbagai produk olahan tanaman Kearifan Lokal 'empon-empon'. Tampak para siswa menghasilkan berbagai produk jamu bubuk dari tanaman jahe, kunyit, asem, kencur yang dipadukan dengan bahan lainnya sehingga menjadi produk minuman kesehatan. Setiap produknya dikemas dengan kantong pouch plastik dengan budget 8 ribu rupiah. Dalam kemasan tersebut telah dilengkapi dengan nama produk, nama kelompok yang memproduksi, komposisi produk, dan cara penyajian.
Setelah berdialog sebentar, Yulian membeli beberapa produk olahan minuman kesehatan tersebut dari beberapa stand. Para siswa penjaga stand pun tidak lupa mengucapkan terimakasih dan meminta Yulian untuk mengisi buku kunjungan stand.
Lebih lanjut Yulian menjelaskan bahwa ada cara unik untuk dapat berbelanja di stand tersebut. Pengunjung terlebih dahulu harus menukarkan uang dengan koin, yang mana satu koin dihargai 2 ribu rupiah. Yulian menghabiskan 20 koin untuk membeli produk P5 maupun produk makanan olahan dalam market day siswa.
"Karakter siswa hasil proses pembelajaran berbasi kurikulum merdeka juga telah tampak melalui sikap dan wawasan siswa dalam gelar karya tersebut. Siswa mampu menjawab pertanyaan tentang kearifan lokal empon-empon dengan baik dan memiliki sikap melayani konsumen yang baik. Hal ini poin utamanya," jelas Yulian kepada tim publikasi Matsandaba. (yis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H