Habis baca artikel "JILBAB HITAM" di kaskus, miris, menyedihkan, dan saya kenal rasa frustasi yg dia rasakan... karena Saya pernah merasakan hal yang sama.
Hampir 3 tahun hidup dalam keadaaan yang tidak normal, waktu yang panjang sehingga Saya mengerti permainan dari Media, KPK, LPSK, Kepolisian, Kejaksaan, para politikus dan juga pemerintahan. Saya yang dulu buta semua hal tersebut menjadi terperangah oleh permainan kata mereka. Sehingga Saya dapat merasakan frustasinya si "JILBAB HITAM" dalam menjalankan hidup ini.
Dulu saya lugu memandang itu semua..... hanya seorang wanita yang bekerja dari jam 8 sampai malam, setiap hari berulang-ulang, namun sejak 21 April 2011 terbukalah kontak pandora itu. Hujan fitnah dari beberapa Media menghampiri Saya....Membuat saya terperangah sehingga saya berfikir....
Apakah mereka tidak mempunyai keluarga???
Apa salah saya pada mereka???
Mengapa mereka dengan santainya berkata hal-hal yang tidak baik mengenai saya???
Apa tujuan mereka???
Apakah mereka di bayar seseorang???
Pertanyaan itu terus berulang-ulang dalam otak saya, membuat saya frustasi, saat itu saya menjadi korban kata-kata dari Media. Sempat membuat saya mengamuk kepada penyidik KPK, saya rasa Pak Novel, Pak Sigit, Pak Taufik dan Pak Arif ingat moment itu. Saya mencurigai kalau pihak KPK sengaja membocorkan beberapa informasi yg sudah saya berikan kepada KPK kepada Media. Saat itu kemarahan Saya sangat besar, sampai-sampai saya bilang " Kalo begini cara kerja KPK lebih baik tembak saya saja, jadi penderitaan Saya selesai sampai disini" Namun 4 org penyidik yang saya kenal dapat meyakinkan saya kalau kebocoran data saya bukan oleh mereka, dan Saya yakin bukan 4 penyidik yang menyidik Saya waktu itu yang membocorkannya tapi memang kebocoran dari dalam KPK. Ternyata memang itulah permainan mereka. Menggiring sesuatu lewat Media, ada ke arah yang baik dan juga ada yang kearah yang buruk. hehehe sekarang Saya bisa tertawa, dulu semua itu membuat saya frustasi.
Hari demi hari menjalani hidup di bawah tekanan yang luar biasa, di isolasi, terisolasi, membuat saya semakin kreatif, mencari segala sesuatu dengan otodidak, mengikuti kata hati dalam melakukan segala tindakan, naluri pun menuntun saya keluar dari persembunyian. Karena saya memperjuangkan hidup saya dan keluarga saya untuk menjadi normal kembali. Paling tidak Saya memberikan kehidupan yang normal bagi anak dan suami saya. Tidak ada tujuan lain dalam hidup Saya, hanya memberikan hal yang terbaik bagi keluarga. Keputusan saya keluar menemui Media ternyata adalah keputusan Saya yang paling baik. Sehingga Saya dapat meluruskan hal-hal yang miring-miring tentang Saya. Jika Saya diam membiarkan hal yang buruk tanpa penjelasan mengambang itu membuat citra yang kurang baik bagi Saya. Saya tidak mempunyai uang untuk melawan raksasa yang mengincar saya, maka saya harus mendapat dukungan dari semua orang, dan saya harus menjelaskan siapa saya ini sebenarnya. KOMPASIANA merupakan media pertama yang saya gunakan untuk mengkampayekan diri Saya, setelah itu baru media-media yang lain, saya ingat betul.... Saya memposting tulisan pertama saya saat dalam perjalan saya dari safe house ke Pengadilan Tippikor dengan kasus Wisma Atlet dengan terdakwa M Nazaruddin.
Semua institusi Media, KPK, LPSK, Kepolisian kejaksaan para politikus dan juga pejabat pemerintah memang lagi sekarat saat ini, kita sedang krisis kepercayaan. Tapi apakah ini membuat kita menjadi patah arang..... dalam kamus Saya.... TIDAK ADA !!!!! kata PATAH ARANG!!!!!!! karena saya yakin di dalam intitusi tersebut pasti ada orang-orang yang baik, selama dalam 3 tahun ini saya bertemu dengan orang-orang KPK yang baik, LPSK yang baik, Media yang baik, Jaksa yang baik, Polisi yang baik, Pejabat pemerintah yang baik, walaupun mereka cuma sedikittttttt sekali, tapi Saya percaya janji Allah SWT "Kejahatan pasti kalah dengan kebaikan" saat ini musuh kita terbesar hanyalah WAKTU. Waktu juga yang akan memperlihatkan keperkasaannya dengan membuka semua kobobrokan yang terjadi di sekeliling kita. Allah SWT sedikit demi sedikit akan menjalankan skenarionya, tidak ada yg bisa melawan skenario yang sudah di takdirkan. Yang perlu kita lakukan hanyalah....Lawan energi negatif di sekeliling kita.... lawan mereka dengan ketegaran hati kita. Yakinlah Allah selalu menjaga kita. Allah SWT akan membimbing kita.