Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Tetap Menulis

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin tetap menulis meskipun aku hidup bukan di lingkungan penulis!!

Itu ikrarku dalam hati ketika seseorang mengatakan yang kurang lebih seperti ini,”kalau kau ingin menjadi penulis maka kau harus mendekatkan diri pada lingkungan penulis,agar kau bisa menjadi seorang penulis yang handal sedangkan salah seorang rekan ku saja yang bertahun-tahun tinggal bersama seorang penulis terkenal tak mampu membuat tulisan sehebat beliau”.

(Hmm,bukankah setiap orang mempunyai cirri dan karakter tersendiri dalam tulisannya??)

Entah maksudnya apa,aku tak mengerti. Mungkin sekedar memberiku semangat,arahan jika aku ingin mewujudkan cita-cita kedua ku. Sekarang aku memang hidup dan bekerja jauh dari dunia tulis menulis,bahkan mungkin aku terkesan menjauh dari dunia tulis menulis dengan memilih pekerjaan yang sekarang ku jalani. Secara aku menghabiskan waktu lebih dari 8 jam di tempat aku bekerja dan setelah itu aku hanya menginginkan istirahat karna lelah telah menyelimuti ketika senja menyapa ku dengan manis.

Bukankah banyak jalan menuju penerbit?? (kalau menuju Roma seh kejauhan,hee) dan ini caraku untuk menuju penerbit tuk bisa menghasilkan sebuah karya dan aku butuh pengalaman kerja ini yang memang tak layak buat seorang Yuliani. Banyak orang yang mengatakan hal yang sama ketika mereka tahu aku bekerja pada sebuah pabrik hasil laut seperti kepiting,cumi,udang dan sejenisnya.

“Kau tak cocok bekerja ditempat itu sayang,carilah yang lebih baik yang layak dan sesuai dengan kondisi mu”,hampir semua orang mengatakn hal itu kepadaku tapi ku balas dengan sebuah senyum dan hanya mampu mengukir kata-kata itu dalam hatiku.

“Disini aku banyak belajar,mulai dari kedisiplinan,ketekunan,keuletan hingga sebuah kesungguhan dan arti sebuah keringat pengorbanan demi mencari sesuap nasi. Dan disini aku bisa merubah kebiasaan buruk ku secara perlahan,aku mulai terbiasa bangun pagi,bergerak cepat mengejar waktu dan tak ingin dikalahkan waktu yang meski hanya diam berputar namun akan merugi jika menyia-nyiakannya. Yah itulah alasan kenapa aku masih bertahan di posisi ini meski sebenarnya badanku sungguh remuk,dimakan waktu berdiri selama 8 jam but it’s me!! I want to change my attitude!! (bahasanya belepotan,harap maklum)

Mereka saja kuat dan mampu bertahan,lalu kenapa aku tidak?? Aku memang lemah tapi aku tak selamah itu karna aku mampu bertahan hingga 2 minggu pertama aku bekerja dan bisa menatap puas slip gaji pertamaku yang setidaknya bisa mengukir seenyum di wajah orang-orang yang ku sayang.

Tuhan..

Termakasih untuk jalan ini..

Terimakasih untuk seseorang yang telah Kau kirim umtuk membimbingku

Menghadapi segala sifat-sifat buruk ku dengan sabar dan telaten

Meski cahaya hati ku tuknya tak secerah sinar rembulan kala malam menyapa

Tak seindah pelangi yang terlukis ketika gerimis memanggil namaku

Namun kebaikan hatinya akan terukir dihati kecilku

Meski [mungkin] ia hanya akan menjadi kenangan indah dalam hidupku

Aku pasti bisa karna aku mampu!!meski terkadang lelah dan bosan menghampiri otak ku yang selalu berputar-putar dengan imajinasi-imajinasi aneh dan tanpa tahu sampai kapan aku bertahan disini....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline