Lihat ke Halaman Asli

♥♥♥ (1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku tatap erat foto dibingkai meja kamar yang masih fresh dengan senyum khususnya. Andai kesalahan sedikit itu tak pernah ku lakukan mungkin kini aku masih bisa menata tawa canda dibawah pohon beringin depan rumah kami.

"Den,mungkin gak yah kita selalu bersama memandang bintang ketika malam menyapa atau ketika daun mulai berguguran??"

"Hmm,sampai kapan kita bertahan akan hati ini lah deby kecil ku...",sahutnya tak lepas dari senyum manis ala Denol,aku lebih suka memanggilnya Denol daripada Deni yang jelas-jelas lebih bagus dari nama pemberianku.

Percakapan terakhir dengannya ,masih akan dan selalu ku ingat sampai nanti [jika] kami dipertemukan kembali oleh takdir yang berpihak akan cinta kasih 2 insan yang berbeda namun satu hati.

5 bulan setelah kepergian ku ke pulau sebrang,sedikit aku mulai membuka hati tuk yang lain meski hati kecilku akan selalu ada nama konyol ,Denol. Entah untuk sekedar pelampiasan atau mengisi kekosongan hati ku menerima Rendi sebagai kekasih ku.

Jahatkah aku sebagai wanita yang menjadikan dia hanya sebagai mengisi kekosongan saja??

haa!!entahlah,akupun tak mengerti dengan keadaan ku sendiri. Berharap Rendi takkan pernah tau isi hatiku sebenarnya. Yang jelas aku membutuhkan dia.

"Deby,cepet donk jangan lama-lama dandannya,tuh Rendi udah nunggu dari tadi",seruan Ibu menggagetkan aku dari lamunan jauuh ke dalam foto cowo manis yang masih bertahta dihati kecilku.

"Eeh iyah bu,tunggu sebentar lagi"',jawabku sambil menata raut muka ku agar nampak lebih segar di depan mereka.

Kulangkahkan kaki menuju ruang tamu dan menatap erat kearah Rendi yang tampil cool. Inikah sosok yang rela berkorban demi mendapatkan seorang Deby?? Yang harus aku sia-siakan begitu saja tanpa memikirkan hatinya yang akan hancur jika aku mengatakan tak mencintainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline