Sumber Nogo menjadi keindahan alam tersembunyi yang terletak di tengah kawasan hutan pinus milik Perhutani Dusun Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Tengah. Daya tarik utamanya adalah sebuah kolam alami yang dialiri sumber mata air Gunung Lawu.
Perjalanan menuju Sumber Nogo menyajikan bentang alam indah yang menyegarkan jiwa dan raga. Meskipun memiliki topografi khas pegunungan yang dipenuhi dengan pepohonan lebat, akses menuju tempat ini mudah dijangkau kendaraan karena jalannya sudah diperbaiki oleh pemerintah setempat. Jalan menuju Sumber Nogo juga menjadi salah satu jalan yang digunakan untuk jalur pendakian Gunung Lawu via Ngawi (Wukir Bayi).
Setibanya di sana, saya hanya dikenai biaya parkir sebesar Rp3.000,00 untuk motor. Jika menggunakan mobil, wisatawan dikenai biaya parkir sebesar Rp5.000,00. Warga dusun setempat menyediakan tikar-tikar di bawah pohon rindang sembari menjual minuman seduh dan makanan bagi para wisatawan. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Sumber Nogo, seperti berenang di kolam, menikmati hamparan pemandangan alam Kabupaten Ngawi, piknik di bawah pepohonan, berfoto dengan latar belakang hutan pinus, serta bermain ayunan dari akar pohon.
Ketakjuban saya akan keindahan alam Sumber Nogo meningkat saat melihat kolam alami di dalam hutan pinus tersebut. Kolam alami yang menjadi destinasi utama dapat digunakan untuk berenang bagi dewasa maupun anak-anak. Wisatawan dewasa disarankan untuk menggunakan kolam dengan kedalaman dua meter, sedangkan wisatawan anak-anak menggunakan kolam dengan kedalaman kurang dari satu meter. Warga setempat juga menyediakan penyewaan ban sebesar Rp5.000,00 yang dapat digunakan sepuasnya. Kolam ini mulanya merupakan cekungan untuk kebutuhan air bersih serta irigasi pertanian yang kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah dan warga dusun setempat menjadi wisata alam. Kolam berwarna hijau karena efek pantulan lumut di dinding kolam menjadi daya tarik wisatawan untuk berfoto.
Sumber Nogo cocok untuk wisatawan yang menyukai ketenangan atau ingin menjauhkan diri sejenak dari hiruk pikuk perkotaan. Suara gemercik air dan kicauan burung diiringi dengan udara segar khas dataran tinggi membuat efek relaksasi yang mempengaruhi pikiran seseorang. Wisata ini dapat dikunjungi kapanpun, tetapi disarankan sekitar pukul 08.00 hingga 16.00 untuk mendapat suasana terbaik.
Keindahan alam yang seolah tidak nyata mengajak kita untuk mensyukuri semua ciptaan Tuhan. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk merawat, melindungi, dan menjaga kelestariannya. Keselarasan antara alam dan manusia perlu diupayakan agar sama-sama mendapat kebermanfaatan.
