Gaya media sosialnya pasangan calon Prabowo-Gibran dinilai memiliki keunikan yang berbeda dari kandidat lain. Dalam mengelola media sosialnya dianggap lebih estetik sehingga menarik dukungan dari pemilih Gen-Z.
Prabowo-Gibran menjadi Pasangan Calon (paslon) yang paling dibicarakan di media sosial karena adanya empati dari netizen persoalan Prabowo yang selalu di serang di debat capres.
Direktur Eksekutif Ethical Politica Hasyibulloh Mulyawan mengungkapkan bahwa Prabowo banyak berkomunikasi dengan para influencer sehingga meningkatkan popularitas Prabowo di masyarakat khususnya melalui media Sosial. Begitu juga dengan Gibran yang cara bermedia sosialnya mewakili peran generasi muda. Gibran menjadikan media sosialnya sebagai alat berkomunikasi dengan masyarakat. Dari situ Gibran dapat menerima laporan juga keluhan dari masyarakat. Prabowo gibran membangun citra kredibilitas dan kepercayaan sebagai pemimpin yang memiliki pengalaman, integritas, dan keberanian untuk menghadabi tantangan-tantangan ekonomi dan politik.
Hafrizal Okta Ade Putra selaku sekjen relawan Prabowo-Gibran Pride menyatakan bahwa kampanye Prabowo-Gibran lewat media sosial dilakukan dengan penyampaian yang menyenangkan sesuai dengan karakteristik, dan keseharian dari generasi Z yang jumlahnya besar. Beberapa kalangan milenial bahkan menganggap pemasaran politik yang lebih ditekankan kepada media sosial sebagai strategi komunikasi yang dipandang efektif dilakukan para pokitikus.
Sejauh ini berbagai bentuk kampanye yang disampaikan merupakan suatu gimmick yang dengan tujuan menyampaikan visi misi dari pasangan calon secara santai untuk mempermudah mendapatkan suara dari generasi-generasi muda. Hal tersebut disampaikan Hafrizal Okta Ade Putra.
Cara tersebut berhasil membangun komunikasi yang baik dengan generasi muda dan sangat mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.
