Profesi guru menjadi sangat penting dalam kegiatan pembelajaran peserta didik di sekolah. Dalam mengambil peran terciptanya pembelajaran disiapkan dengan baik yaitu dengan menyusun persiapan, melaksanakan kegiatan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di kelas.
Teori belajar banyak membahas hal ini demi berlangsungya kegiatan pembelajaran yang menciptakan peserta didik untuk belajar sesuai tahap perkembangannya.
Menjadi menarik karena setiap ahli pendidikan mengemukakan teori belajar yang berbeda-beda, walaupun tujuan yang ingin dicapai adalah kompetensi peserta didk. Pada teori belajar yang dikemukakan Robert. M. Gagne merupakan perpaduan antara behaviourism dan kognitivism yang berpangkal pada teori pemrosesan informasi Berikut yang disebut dengan Sembilan tahapan belajar:
- Memberikan perhatian (Reception) :Guru memulai pembelajaran dengan cara menarik perhatian peserta didik yaitu dengan memberikan rangsangan (stimulus) sesuai dengan konteks peserta didik. Perhatian yang diberikan guru dapat melalui kegiatan pemutaran video singkat, tanya jawab atau dengan games sederhana.
- Menginformasikan siswa tentang tujuan pembelajaran (Expectancy) : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran supaya peserta didik memahami manfaat materi yang dipelajari dan apa tujuan pembelajaran.
- Membangun pengetahuan yang telah lalu (Retrieval) :Guru perlu mengingatkan peserta didik tentang materi apa saja yang sudah dikuasai sebelumnya dengan materi yang baru yang akan diajarkan dengan cara tanya jawab,peserta didik diminta menjelaskan secara singkat, dan membuat peta konsep,tujuannya untuk penyegaran kembali dan siap untuk mempelajari hal baru.
- Menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan (Selective Perception): Guru menyajikan informasi atau pokok-pokok pelajaran kepada siswa secara efketif dan bermakna. Dalam menyampaikan informasi harus dengan jelas dan berurutan supaya peserta didik mudah untuk memahaminya. Guru harus menggunakan model dan strategi yang manrik agar pembelajaran menjadi aktif. Kegiatan yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media dan gaya yang berbeda-beda, demonstrasi, dll
- Memberi panduan Belajar (Sematic Endocing) :Guru memberikan panduan belajar dengan tujuan untuk membantu siswa agar mudah mencapai tujuan pembelajaran atau kemampuan-kemampuan yang harus dicapai pada akhir pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memebrikan studi kasus.
- Menampilkan kinerja (Responding):Pada tahap ini dimana siswa dapat melakukan praktik atau unjuk kerja yang dapat diamati oleh guru, untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki kemampuan yang diharapakan. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan siswa dalam demostrasi, ongoing assessment, dan bermain peran
- Memberikan umpan balik (Reinforcement): Merupakan fase terpenting setelah peserta didik menampilkan kinerja. Guru memberikan feedback, feedback disampaiakn secara secara rinci dan informatif sehingga dapat dipahami oleh peserta didik. Upan balik ini hendaknya bersifat membangun sehingga dapat membantu iswa untuk termotovasi untuk belajar selanjutnya.
- Menilai kinerja (Retrieval):Merupakan peristiwa pembelajaran yang berfungsi menilai apakah peserta didik sudah mencapai tujuan atau belum dengan penilaian sumatrif maupun rubrik.
- Meingkatkan retensi /ingatan pengetahuan (Generalization): Guru menbantu iswa utuk menyimpan lebih banyak informasi, dengan prestasi, jurnal, poster.
Gagne's Nine Level of Learning memberikan pendekatan yang berguna membantu pengajar untuk menyusun proses pembelajaran. Setiap tahap yang berbeda melengkapi yang lain dengan bekerja melalui semua sembilan tingkat. Anda dapat membantu memastikan bahwa perserta didik sepenuhnya memahami dan menyimpan informasi.
Teori belajar dengan sembilan tahapan ini sangat jelas bahwa guru menjadi sentral dalam kegiatan pembelajaran karena menjadi perancang, pelaksana dan mengevalua di pembelajaran.
Sehingga apa yang disiapkan oleh guru akan dapat diukur dengan baik pula karena peserta didik diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dikemukanan guru. Dengan demikian teori belajar ini membantu guru menjadi subjek pembelajaran.
Apalagi sebagai guru pemula menjadi terbantu dengan adanya Sembilan tahapan belajar ini, karena guru selalu berperan penuh dan membantu peserta didik supaya pembelajaran seperti yang diharapkan oleh guru. Yang penting adalah hasil belajar baik dan dikendalikan oleh guru.
Akan tetapi teori ini memiliki kelemahan seperti keaktifan berpikir dan berkreasi anak yang berbeda-beda, proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung.
Dengan demikian teori belajar ini dapat digabungkan dengan teori belajar lain, agar memperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
Materi yang disiapkan oleh guru sesuai dengan perkembangan peserta didik, pengalaman menjadi penting supaya konsep dari hasil belajar merupakan pengalaman mendalam dari refleksi peserta didik. Guru tinggal memberikan penguatan mengenai pengalaman belajar peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran bukan guru sebetulnya penentu keberhasilan tujuan pembelajaran, tetapi peserta didik menjadi kunci keberhasilan karena mereka mendapatkan pengalaman belajar yang mereka alami sendiri.