Lihat ke Halaman Asli

Yuliana Sri Purbiyati

Seorang Dominikan

Konfirmasi...Perlukah??

Diperbarui: 9 Juni 2024   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam hidup gesekan itu sangat gampang terjadi dan bisa terjadi kapanpun serta di manapun. Setiap berkumpul dengan orang lain sudah dipastikan gesekan itu pasti ada. Gesekan akan semakin menjadi jika dibumbui dengan persepsi-persepsi yang ada dalam pikirannya sendiri. Tak acap ketika seorang anggota kelompok malas menanggapi maka akan mengambil sikap mengambil jarak, cuek, dan tak peduli.

Tentu saja sikap mengambil jarak, cuek dan tak peduli tidak mencerminkan sikap yang baik. Namun semakin dalam seseorang maka akan semakin menjadi tenang dan tak bergejolak. 

Di satu sisi, konfirmasi tetaplah diperlukan dalam suasana yang tenang. Apakah sebuah konfirmasi akan ditanggapi oleh anggota yang lain atau tidak tentu hal ini tidak menjadi ukuran. Akan tetapi perlu disadari bahwa dalam suatu kelompok ada kecenderungan bias konfirmasi.

Biar konfirmasi ini sifatnya subjektif karena adanya kecenderungan seorang individu untuk mencari, menyukai, dan menggunakan informasi yang menegaskan pandangan yang sudah ada sebelumnya mengenai topik tertentu. Sebutan lainnya adalah pilih-pilih atau sekadar bersikeras melakukan apa pun untuk memenangkan pendapatnya sendiri.

Ketika ada orang yang nyinyir kepada seorang anggota kelompok dan meracuni kelompok akibat kenyinyirannya maka sangat budah terjadi bias konfirmasi. Bias konfirmasi sangat sulit diatasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional kita. Tidak ada orang yang suka mengakui bahwa mereka salah. 

Bagi yang memiliki sifat seperti ini maka pembelaan diri akan kental mewarnai dirinya. Dia akan membela dan membanggakan orang-orang yang disukainya. Walaupun  orang-orang yang disuakianya itu salah tetaplah dibela dan dibangga-banggakan dan dengan gembira menceritakan di manapun ia berada.

Dalam situasi bias konfirmasi maka konfirmasi bisa dilakukan. Tujuannya adalah untuk latihan refleksi dan membantu individu dan tim untuk memiliki tanggung jawab sebagai individu dan sebagai tim. 

Di samping itu dengan konfirmasi maka anggota kelompok yang lain mengetahui duduk persoalan yang sesungguhnya. Konfirmasi juga akan membantu individu dan tim dalam membina diri untuk memiliki tanggung jawab, fleksibel, inovatif dan untuk memberikan jaminan organisasi. Bentuk paling dasar dari praktik konfirmasi adalah memberikan serangkaian pernyataan tentang apa yang benar agar anggota lain dan tim mengetahuinya.

Ketika individu dan tim mau berkembang maka konfirmasi diperlukan. Sebagaimana sutau pengalaman ketika dalam suatu pertemuan yang membicarakan suatu topik yang menjadi program seorang anggota. Banyak sekali saran datang dari annggota lain, atasan, para pendengar, ataupun para pembaca. 

Saran-saran tersebut tidak serta merta harus diterima. Saran-saran yang masuk perlu dikonfirmasi apakah sesuai dengan tujuan program atau tidak. Konfirmasi merupakan bentuk pertanggungjawaban individu atau tim yang melaksanakan program.

Konfirmasi bukan pembelaan diri. Konfirmasi adalah menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi disertai dengan data yang ada. Maka dari itu, konfirmasi bisa membantu menyehatkan jiwa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline