Mendung dipertengahan bulan Juni tepatnya ditanggal 19 Juni 2024 , sehari sebelum entah mengapa hatiku seperti ada sesuatu yang hilang, terasa rindu, tetapi aku sendiri tidak tau apa sebenarnya yang aku alami, menjelang tidur aku berharap agar apa yang aku alami saat ini hanyalah perasaan yang tak memiliki alasan, hanya perasaan biasa saja yang memang benarbenar fikiran ini kalut, Handpone pun aku matikan, yang tidak seperti biasa aku hanya ingin berusaha tenang saja, aku berusaha untuk menghibur diri ini, berusaha untuk memejamkan mata, walaupun prosesnya agak lama akhirnya aku tertidur dalam keadaan lelah hati ini,
Keesokan paginya setelah selesai sholat subuh, seperti biasa tugas utama seorang Ibu rumah tangga harus diselesaikan sebelum melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang lain, tiba-tiba aku mendengar ada suara dari pintu pagar memberi salam kuhampiri pintu dan ku buka ternyata seorang teman yang datang membawa sebuah surat, dan aku sudah menduga bahwa surat itu untuk diriku, aku mempersilahkan teman masuk dan terjadailah percakapan diantara kami :
Me : ayuk .... mari masuk pak .. silahkan duduk
teman : iya baik... terima kasih
Me : dengan perasaan was-was aku bertanya ... surat untuk siapa dan apakah isi surat tersebut ?
Teman : dengan tersenyum temanku menjawab, surat untuk ibu yul
Me : wauhhhh pagi -pagi sudah dapat surat cinta emang dari mana?
Teman : Buka saja bu yul pasti akan tau juga ....
Me : dengan penuh cemas aku membuka surat itu pelan-pelan..... namun jantung ini berdegup cukup kencang (karena beberapa
hari sebelumnya sudah mendengar isu tentang....
Teman : meledek dan tersenyum jangan lupa baca Bismillahirrahmanirrahim ...
Me : Prak.... prak.. kusobek sisi surat tersebut dan.... mata mulai menelusuri setiap bait dalam surat tersebut...
Oh... My God .....seketika aku lemas... aku memandangi wajah teman yang terus tersenyum seakan meledekku
Teman : Congratulation.... kalimat ini diulang sampai 3 kali...
Me : No...No... i don't like ...
Teman : terima dulu bu yul, itu artinya ibu sudah dianggap mampu menjadi seorang pemimpin dan sudah memenuhi syarat
Me : apa yang menjadi penilaian orang belum tentu sesuai dengan hati nurani saya.. pak...
Teman : ok tugas saya sudah selesai .. segera mandi dan hadir di acara sesuai dengan isi surat, dan saya juga dapat surat yang
sama dengan ibu yul, ayolah kita akan membuktikan bahwa diri kita sudah dipilih dan diberi kepercayaan untuk bisa
menjadi seorang pemimpin ok... sampai ketemu di ruang pendopo ...wassalam...
Me : dengan perasaan yang masih belum stabil , ok terima kasih...
Setelah kepergian teman aku masih belum beranjak dari tempat duduk dan terus memandangi surat yang ada dalam gengamanku.... aku diam sejenak menggunakan tekni STOP.... berusaha untuk mengembalikan fikiranku ke titik sadar dan mencari apa yang yang harus kulakukan dan bagaimana aku akan melakukan.... sambil terus berfikir apakah aku mampu ? apakah aku bisa menjadi seperti yang diharapkan oleh mereka disana yang menanggap diriku mampu? dalam lamunanku aku dikagetkan oleh suara yang menanyakan bau apa yang berasal dari arah dapur? seketika aku berdiri dan menuju ke dapur dan .... ikan yang goreng gosong oh.... my god... kumatikan kompor dan aku kembali duduk sambil berfikir, jika mereka diluar sana menganggap aku mampu kenapa aku sendiri tidak bisa memberikan yang terbaik... kenapa kau harus meragukan diriku? aku berusaha menetralisir fikiran dan perasaanku dan aku menentukan sikap Aku harus melangkah dengan pasti, aku akan berusaha membuktikan insya allah aku bisa dan mampu untuk semua aamiin .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H