Lihat ke Halaman Asli

Yuliana Podungge

Profesi saya seorang tenaga pendidik di salah satu sekolah lanjutan di kab Boalemo jabatan sebagai guru madya sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum

Perjalanan Gadis Kecil Meraih Sukses

Diperbarui: 28 September 2023   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

                                                                                        PERJALANAN GADIS KECIL MERAIH SUKSES

Part 6 ( Kebahagiaan tak terbendung)

          Tampak Wajah penuh gembira terpancar dari wajahnya,... Ros langsung menyalami kedua orang tuanya secara bergantian demikian juga  adik-adiknya, kebahagiaan tidak bisa dibendung...Ros memberikan sedikit oleh- oleh buat mereka, disi lain Perasaan ajun semakin kesal, dia marah sebab dia tidak dianggap, Ros asik melepaskan kangen dengan keluargamya.. ehhemmmmm... ehemmmm,.. Ajun memperkeras dehemnya untuk mengalihkan perhatian... seketika mereka serentak berpaling ke suara dehem 

ooooo...sedikit tersenyum ros berkata  iya... maaf  ma..pa... kenalin ini Bang Ajun... anak sulungnya Paman Sam dan Bibi Anik kemudian ini bi Asih dan ini mang asep... lalu Ros mempersilahkan tamu untuk masuk kerumah dan tak lupa mengambilkan minuman dan singkong  goreng, Ajun segera mencicipi hidangan sederhana yang disuguhkan meskipun dalam keadaan kesal semua dilampiaskan pada hidangan yang disuguhkan.... Ajun melahapnya tanpa menyisahkan sedikitpun untuk Bi asih dan mang Asep... 

seisi rumah kaget melihat tingkah Ajun tapi Ajun tidak menggubrisnya... uwakkkkkk.. alhamdullh.. terdengar ajun mengucap syukur karena sudah kenyang  dengan suguhan itu, kemudian Ajun keluar rumah memperhatikan kedaaan sekeliling rumah Ros, sementara di dalam Ros masih asik ngobrol dengan kedua orang tua dan adik-adiknya, Ros menceritkan semua apa yang dialami selama sekolah di tempat Paman dan Bibinya, terlihat dari wajah orang tua dan adiknya kebahagiaan.

Sebab apa yang difikirkan dan dikhawatiran oleh kedua orang tuanya tidak terjadi, kemudian Ros melanjutkan ceritanya bahwa Ros akan melanjutkan SMAnya di Lanjutan Madrasah Aliyan Negeri dan sudah mendaftar sudah diterima, tinggal menunggu hari pertama masuk sekolah... mendengar itu  kedua orang tua dan adik-adiknya terlihat sedih, itu artinya mereka akan berpisah lagi dengan Ros,  karena harapan mereka Ros akan balik bersama dengan mereka, melihat perubahan raut wajah mereka.

Ros langsung mengalihkan pembicaraan menyampaikan bahwa mama dan papa tidak usah sedih lagi sebab kalo sudah di MAN itu saya sudah bisa nyambi kerja dan sudah diterima, dan hal itulah yang menyebabkan Ros telat pulang kerumah paman dan bibinya saat acara perpisahan disekolahnya, hal ini belum disampaikan kepada paman dan bibinya, takutnya tidak diijinkan, Ros berniat sekolah sambil kerja agar sedikit mengurangi biaya dari paman dan bibinya, dan sekaligus Ros bisa membantu kedua orang tuanya dalam hal ekonomi,  Ros sangat berharap agar diijinkan  untuk tetap melanjutkan studi di tempat Paman dan Bibi.

Mendengar hal ini kedua orang tuanya merasa bersalah sebab anak seusia Ros belum pantes untuk kerja namun apa yang bisa dilakukan hanyalah pasrah dan berdoa agar kiranya anaknya selalu dalam lindungan Allah SWT, dilain sisi orang tuanya bangga akan tekad yang kuat dari anak sulung mereka, yang begitu gigih untuk berusaha bisa membanggakan keluarganya.

          Tidak terasa waktu sudah malam, saking lamanya mereka bercengkrama, Ros segera ke dapur mempersiapkan makanan ala kadarnya buat Tamunya... setelah semau tersedia Ros mempersilahkan Bang Ajun, Bibi Asih dan Mang Asep untuk santap malam bersama keluarga,  Suasana santap malam terasa hangat penuh kekeluargaan, dengan suasana ini persaan kesal ajun lambat laun hilang berganti dengan happy sebab Ajun merasa seperti makan bersama kedua rang tuanya.

Makan malampun selesai Ros mengajak Ajun duduk di halaman depan rumahnya dibawah pohon, maklum Rumah Ros tidak memiliki teras seperti halnya Rumah Paman dan Bibinya yang nota bene adalah orang tua Ajun, Bang Ajun sudah tidak kesal lagi ya?.. Ros perhatikan bang sudah happy.. baguslah kalau demikian agar ros juga tidak merasa bersalah terus ..... mendengar pertanyaan Ros, Ajun menjawab dengan  suara sedikit  tinggi  i...iii ya... sich... ternyata  berada di Desa kamu sangat menyenangkan... 

sangat beda jauh dengan keadaan rumahku apalagi tempat tinggal aku di pusat ibu kota yang sangat bising... nah makanya bang jika diajak jangan banyak tingkah nyesal kan??? 

Diakhiri dengan senyum sinis kearah Ajun... iya dech saya ngaku... saya salah minta maaf ya.. adikku sayang... melihat keakraban mereka orang tua Ros dan adik-adiknya sangat bahagia... apa yang mereka khawatirkan selama ini tidak berasalan, maka kedua orang tua ros berniat untuk tetap mengiinkan Ros untuk melanjutkan sekolah Di MAN yang ada di tempat paman dan Bibinya.  Setelah beberapa hari Ros berada di desanya saatnya untuk balik, setelah  sarapan Pagi Ros meminta ijin pada kedua oramg tua dan adik-adiknya untuk balik ke rumah paman dan bibinya untuk bersiap masuk kesekolah baru.

          Tibalah Hari pertama masuk sekolah, hari yang sangat membahagiakan bagi Ros, sebab dengan mulainya sekolah artinya sudah mulai pula waktunya untuk bekerja, Rutinitas ini dijalani dengan penuh kebahagiaan tanpa ada keluhan, karena memang karakter Ros seperti itu bersedia menjalani apapun dengan penuh kesabaran dan keihklasan  yang ada dalam benaknya bahwa dia harus bisa membahagiakan keluarganya meskipun dirinya lelah tak menjadi penghalang baginya.

Tidak terasa ros sudah duduk di kelas XII dan selama itupun Ros melakoni dua tugas dan tanggung jawab secara bersamaan, Ros sangat mampu memanajemen waktu sehingga tidak ada tugas dan tanggung jawabnya yang terabaikan... Ros tetap memperoleh nilai terbaik. Selama menjalani kegiatan di tempat kerja, tanpa disadarinya  ada sesorang yang begitu memperhatikannya, diam-diam orang tersebut mulai menaruh harapan pada Ros mulai mencintai ros apa adanya, hal yang paling membuat orang ini semakin kagum dengan karakter Ros adalah kemauan dan kegigihannya dalam melakukan apapun tanpa ada kata mengeluh.

Ros melakukan dengan penuh keihklasan, sampai pada akhirnya orang tersebut memberanikan diri untuk mendekati Ros berusaha untuk bisa memiliki waktu berduaan agar bisa mengungkapkan rasa yang dipendam selama ini, pelan-pelan orang ini mendekati Ros dan memulai percakapan  dengan batuk ......ehemmmm..... .. ehemmm... namun hal ini tidak digubris oleh Ros, Ros tetap focus pada kerjaannya yang sementara menyusun laporan mingguan yang harus selesai sebab besok hari libur,.. ehemmm orang tersebut mengulang kembali batuknya dengan harapan ada respon dari Ros.

Seketika Ros menoleh ke suara itu dan berkata.. ehh..maaf.. bapak sudah lama berdiri disitu??? Maaf pak saya tidak memperhatikan kedatangan bapak sebab saya berusaha agar laporan ini selesai sebelum pulang kantor... ohhh... belum lama kok ... baru saja... maaf pak ada yang bisa saya kerjakan? Bapak mau minta saya melakukan apa? Ohhh... ehemmm begini Ros... lamaaa orang tersebut melanjutkan kalimatnya.... Orang tersebut berusah memberanikan diri, namun takut jangan sampai ros menolak ajakanya untuk makan malam.

Ros memandang orang yang ada dihadapanya, yang nota bene adalah Bos (pimpinan) dimana tempat Ros bekerja.. a..adaa apa ya pak... kok bapak jadi kayak orang bingung? Sebenarnya bapak mau ngomong apa? Saya jadi ikutan bingung ...mmmmm.. apa ya?... dengan sedikit tersenyum... bos ini melanjutkan, se..se.sebanrnya saya mau ajak kamu makan malam di kafe tempat biasa kita meeting.. hmmmm sambil menghembuskan nafas lega... mendengar kata makan malam spontan Ros menjawab ooooo itu to?  bapak hanya mau ajak makan malam saja pake acara lamaaa.. jam berapa pak?.

Dengan  semua staff kantor kan?... baiklah kalau begitu saya akan mempercepat laporan saya agar bisa ramai- ramai makan malam bersama teman-teman, tentu ini sangat menyenangkan... dengan senang dan sedikit senyum-senyum ros melanjutkan pekerjaannya.. maaf  Ros... tapi....tapi..  Bos melanjutkan kalimatnya  bahwa makan malam ini bukan untuk seluruh staff tapi hanya kita berdua.. dengan spontan Ros menoleh pada Bos dan berkata What????...      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline