Lihat ke Halaman Asli

Lia Rayap

poems, writings, and dark things.

Langitku

Diperbarui: 4 Juni 2020   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sampaikan salamku untuknya. Salamku untuk langit. Jubah paling tinggi yang menyimpan rahasia bumi. Atap paling megah di seantero jagad. Ia kokoh tanpa penyangga, tanpa pondasi. Ia mewakili kemahabesaran penciptanya. Ia yang terasa dekat saat burung besi membawamu. Tinggi. Ribuan kaki terbentang, terpisah dari permukaan laut. Sangat tinggi. Sampai-sampai kotamu terlihat bagai genangan air hujan. Bahkan hilang dari mata telanjangmu. Ia langit yang kukagumi. Ku cinta. Biar kuceritakan sebentar tentangnya dan kau boleh tidur.

Entah mengapa aku menyukainya. Ia yang sejak dulu berteman dengan doaku. Meski tanpa lirih, hatiku bertautan dengannya. Seraya mengadu, mataku menatapnya indah. Ia yang telah memeluk mimpi-mimpiku kemudian mengantarnya kepada Sang Pencipta. Dari dulu, sejak aku masih ingusan. Di depan rumah, di belakang rumah, bahkan sambil malu-malu mengintip dari jendela. Aku kian mencarinya.

Beranjak dewasa, aku semakin menyukainya. Berkali-kali burung besi membawaku mendekat. Berkali-kali doa kupanjatkan. Perjalanan meraih cita. Perjalanan menemui cinta. Perjalanan yang memaksa otakku merancang masa depan. Dari bilik jendela aku menatapnya mesra. Seperti kekasih yang tengah membaca cinta dari mata yang dikasihi. Saat itu seruling bumi meliuk, doa kupanjatkan layaknya melodi lagu. Merdu.

Langitku, ini bukan senandung liar yang berbisik padamu. Ini titipanku untuk Tuhan yang membuatmu ada. Tentang segala syukurku. Tentang segala yang aku dapatkan.

Terima kasih untukmu yang telah menyampaikan salamku. Terima kasih untuk doa yang telah disempatkan dalam sujud pada-Nya. Terlelaplah. Terlelaplah karena hari ini sangat melelahkan.[]LR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline