Lihat ke Halaman Asli

Learn Metamorphosis Yourself

Diperbarui: 27 Januari 2016   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://devikamicha.blogspot.co.id/2012/07/proses-jati-diri-metamorfosis.html"][/caption]Pada hari minggu yang cerah, saya beristirahat setelah membantu ayah mencangkul disawah. Saya melihat kupu – kupu hinggap di sekumpulan bunga. Kupu – kupu terlihat cantik, berwarna – warni di sayapnya, sungguh indah ciptaan Tuhan hewan kecil dengan kombinasi warna yang serasi. Melihat kupu – kupu indah tersebut saya jadi teringat asal mula mereka.

Awalnya mereka berupa telur yang menetas,tumbuh besar dan dewasa menjadi seekor ulat yang sangat di benci orang karena tajut,gatal dan bahkan alergi melihat mereka. Dari situ mereka berjuang dari segala ancaman dan bahaya, setelah cukup menjalani fase menjadi ulat. Mereka pun mulai mencari tempat yang aman dari segala gangguan untuk kemudian berubah menjadi kepompong. Badannya terbujur kaku dan menggantung di dedaunan, siang dan malam hari mereka lewati dari panas hingga dingin pun,dan suatu hari mereka mulai bergerak – gerak dan mulai keluar dari tidur lamanya. Dan mereka menunjukkan pesonanya yang cantik setelah lama tidur,kesana kemari mereka mencari madu yang manis di bunga – bunga cantik.

Ya itu awalnya sebuah cerita sedikit tentang kehidupan kupu – kupu. Mari belajar metamorfosis diri itu adalah sesuatu yang bisa merubah kita lebih baik dan tergantung cara kita sendiri juga.

Perubahan diri adalah contoh metamorfosis dari diri kita mulai dari fisik dan mental kita. Pertama ,dari fisik kita yang dulu dilahirkan hingga besar sekarang ini. Mulai dari kecil kita yang baru lahir mulai besar sedikit kita bisa tidur sambil bermain,lalu mulai bisa duduk dengan bantu orang tua,lalu mulai bisa merangkak sendiri,mulai berdiri dan berjalan masih bantuan orang tua dan sekarang semua itu sudah bisa kita lakukan sendiri tanpa bantuan oarang tua lagi serta fisik kita yang dulu kecil sekarang sudah menjadi besar dan dewasa. Itu adalah metamorfosis fisik kita dari yang dulu hingga sekarang.

Kedua, mental dan pemikiran adalah contoh metamorfosis dari kita selanjutnya,dari situ kita bisa merasakan perubahan yang dulu pemalu, seperti anak kecil dan sekarang berani,tanggung jawab serta lebih dewasa, itu adalah perubahan drastis dari kita sendiri. Jika disuruh berbicara di depan orang banyak, mungkin kita langsung menolak,sembunyi, lari dan kadang pingsan. Tetapi ternyata jika kita bisa menyikapi dengan positif,memberanikan berkata di de depan banyak orang itu akan merubah keberani kita, tanggung jawab,akan membentuk karakter pribadi kita, membuat kita berubah dan bahkan lebih secara drastis untuk hal kebaikan kita. Dan pemikiran kita yang dulu masih ingin itu ke orang tua tak tahu susahnya mereka, dan mulai dewasa pemikiran berubah untuk lebih maju, bagaimana membahagiakan orang tua dengan usaha kita sendiri.

Para juara metamorfosis, orang yang berhasil melewati fase – fase metamorfosisnya dari perjalanan hidupnya yang berawal nol dengan segala keterbatasan dan kekurangan dengan perjuangan hidup, kegigihan mengantarkan mereka pribadi yang layak menjadi panutan. Bahwa segala kekurangan dan keterbatasan tidak akan menghentikan langkah mereka untuk meraih kesuksesan. Siapapun orang di dunia ini jika mereka ingin sukses maka buat impian setinggi – tingganya lalu mulai semua itu dengan perlahan – lahan dan mampu memetamorfosis diri untuk lebih baik untuk meraih kesuksesan tersebut.

Siap menghadapi hidup adalah salah pengaruh metamorfosis diri. Hidup ini terus bergerak dan berubahan,tidak diam seperti patung. Waktu,hari,bulan dan tahun akan bergerak terus dan kita tidak mampu memetamorfosis di maka akan tergerus semuanya hingga tua nanti. Maka siaplah menghadapi dunia dirimu sendiri, bagaimana cara kita untuk metamorfosis diri agar bisa mencapai apa yang kita inginkan. Hadapi semuanya dengan kesabaran dan kekuatan kita, kita harus bisa bergerak dalam pikiran lebih dewasa dan berubah dari hal – hal yang negatif dan jangalah jadi penonton jika orang lain sukses. Tapi coba dan coba,walaupun gagal beratus – ratus kali tetaplah bangkit untuk bergerak dan berubah dan coba lagi hingga bisa melewati fase kesusahan tersebut. Dan jangan diam seperti patung.

Semuanya mari kita lebih optimis berjuang menjalani hidup ini walapun keterbatasan dan kurangan fisik,dengan cara metamorfosis diri sendiri dengan cara kita sendiri pula. Tetaplah semangat dan semangat. Never Give Up.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline