Pada abad 17 konsep molekul sudah diperkenalkan konsep molekul yang membahas mengenai ikatan kimia. Sebelumnya pada ribuan tahun lalu para filsuf kuno mencari tahu interaksi antar unsur. Para filsuf kuno seperti Empedocles dan Democritus di Yunani kuno, dan juga alchemist Mesir dan Tiongkok, memiliki pemikiran awal tentang unsur-unsur dasar materi dan cara mereka mungkin saling berinteraksi.
Ada beberapa teori tentang ikatan kovalen. Kimiawan Amerika Gilbert Newton Lewis menemukan ikatan kimia yaitu ikatan kovalen. Lewis mengatakan bahwa setiap atom dapat membentuk ikatan dengan atom lain. Beberapa teori ikatan atom lainnya seperti VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) mengemukakan adanya tolakan pasangan elektron pada kulit valensi. teori ini digunakan untuk meramal bentuk molekuler lebih mudah dan cepat.
Teori Lewis tentang Ikatan Kovalen
Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil maka atom dapat bergabung.Konfigurasi elektron dikatakan stabil jika konfigurasinnya sama dengan elektron gas mulia. Interaksi yang dilakukan elektron yaitu pada kulit valensi. Lewis menggambarkan elektron valensi dengan sistem titik. Sistem titik menggambarkan elektron valensi dari atom-atom yang berikatan. Jumlah elektron valensi dari atom-atom unsur sama dengan nomor golongan dari unsur tersebut, kecuali Helium. Contoh: atom Li termasuk golongan IA dan memiliki 1 elektron valensi yang digambarkan dengan satu titik; atom Be unsur golongan IIA memiliki 2 elektron valensi (dua titik).
Konsep sederhana ikatan kovalen pertama kali diperkenalkan oleh Gilbert Lewis yang menyatakan bahwa ikatan kimia dapat melibatkan penggunaan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Lewis menggambarkan contoh pembentukan ikatan antar atom pada molekul H2 sebagai berikut.
pasangan elektron yang digunakan bersama sering dinyatakan dengan satu garis. Jadi, ikatan kovalen dalam molekul hidrogen dapat ditulis H-H. Pada ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan elektron ikatan yang digunakan bersama ditarik oleh inti dari kedua atom yang berikatan. Gaya tarikan elktron ke inti inilah yang mengikat kedua atom hidrogen dalam molekul H2.
Aturan Oktet
Menjelaskan bahwa sebuah atom (kecuali atom hidrogen) cenderung membentuk ikatan sampai atom itu dikelilingi oleh delapan elektron valensi. Ikatan kovalen dibentuk jika elektron yang ada tidak cukup untuk maisng-masing mencapai oktet lengkap. Aturan oktet terutama berlaku untuk unsur-unsur dalam periode kedua pada tabel periodik. Ada beberapa senyawa kovalen yang tidak mengikuti aturan oktet. Hal ini diistilahkan dengan pengucualian atau penyimpangan aturan oktet. Pengecualian aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu:
1. Oktet tak lengkap. Pada beberapa senyawa, jumlah elektron di sekitar atom pusat dalam suatu molekul stabil kurang dari delapan.
2. Molekul berelktron ganjil. Beberapa molekul mempunyai jumlah elektron ganjil, misalnya senyawa nitrogen oksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2).