Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Berikut Alasan Saya Memilih Burjo Kuah Susu Ketimbang Berkuah Santan

Diperbarui: 17 November 2024   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burjo susu Dokumen Burjo 5758 Kholase foto Yuliyanti

Pada suatu pagi, anak saya meminta bekal nasi goreng komplit. Beberapa bulan terakhir ia selalu membawa bekal makanan. Sayangnya, kami tidak mempunyai stok sisa nasi kemarin.

Jika harus menanak nasi terlebih dulu, tentunya akan terburu-buru. Sebab, memakan waktu sekira 45 menit hingga satu jam menggunakan cara tradisional.

Belum lagi proses menggoreng yang membutuhkan waktu tidak sedikit.
Tetapi saya tidak ingin mengecewakannya. Demi memenuhi keinginan anak, pesan secara online menjadi pilihan.

Nak Nang merekomendasikan salah satu warung yang menawarkan beragam paket makanan enak. Setelah saya berselancar, ternyata benar.

Warung tersebut tidak hanya menawarkan makanan yang lezat, tetapi juga menjual aneka bubur nusantara.
 
Ada bubur ayam bandung, es kacang ijo, bubur kacang ijo dan ketan hitam panas, bubur kacang ijo panas, dan burjo susu. Kebetulan saya dan suami pecinta bubur.

Beliau memilih menu pertama, katanya ingin mencicipi bubur ayam bandung. Karena yang sering kami jumpai hanya bubur lemu berbahan beras putih, santan, daun salam dan garam.


Lepas dari makanan yang dipesan suami, pilihan saya jatuh pada menu terakhir, yaitu burjo susu.

Berikut alasan saya memilih burjo kuah susu ketimbang burjo berkuah santan

Burjo susu berbahan kacang ijo ketan hitam dan susu panas. Pada umumnya bubur kacang ijo berkuah santan berbalur sedikit susu dan sirup.

Tetapi saya lebih memilih burjo yang berkuah susu hangat ketimbang kuah santan. Pingin tahu kenapa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline