Pada umumnya pare diolah menjadi tumisan. Namun, ada sebagian orang yang menjadikan minuman dengan cara di jus. Saya sendiri kerap mengolah menjadi tumisan.
Paetcho (paet-paet echo) kosa kata orang Jawa mengenai pare. Mungkin lebih dikenal dengan istilah pahit tetapi enak.
Menurut Wikipedia, Pare yang memiliki nama lain peria, paria-merupakan tumbuhan merambat yang berasal dari negara India barat. Berkerabatan dengan suku labu-labuan (Cucurbitaceace) dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai sayuran.
Tips memilih pare
Ketika seseorang mendengar kata pare, yang terlintas dalam benak adalah rasanya yang pahit. Ya, jenis sayuran memiliki rasa yang kurang bersahabat di lidah.
Lebih-lebih jika cara memilih serta mengolah bahannya salah akan menumbuhkan rasa pahit yang berkepanjangan.
Berikut tips memilih pare ala saya, pilihlah alur kulit pare yang mulus, tidak meruncing tidak mrentul-mrentul. Jenis ini memiliki daging dan biji berwarna putih pertanda masih muda. Soal warna bisa pare hijau muda atau pekat.
**
Setiap orang mempunyai gaya dan teknik dalam mengolah bahan pangan. Tidak terkecuali sayuran.
Misalnya ketika hendak memasak, saya membiasakan untuk menggoreng sesaat kedua rempah bawang sebelum digunakan.