Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Berburu Takjil dengan Mas Bojo di Pasar Krempyengan

Diperbarui: 15 Maret 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjual Takjil, Sumber gambar Dokumen Yuliyanti


Tadi sore saya berburu takjil bersama Mas Bojo (suami) di pasar Krempyengan yang berada di Desa Sumyang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

Nama krempyengan(sesaat) saya sematkan lantaran muncul jika bulan Ramadan saja. Setelahnya tempat tersebut kembali seperti semula, hanya ada lalu lalang kendaraan yang lewat.

Beruntung tidak hujan. Jadi bisa bermotor dengan suami dengan riang hati, menyusuri jalanan depan pabrik sarung yang lengang. Sebab karyawan belum pulang.

Setibanya di tempat saya kaget melihat suasana begitu sepi. Sepi dari pengunjung, berkurang pula penjualnya. Dulu pedagang di kisaran 15 orang. Tetapi kini yang bertahan tersisa tiga orang.

Keadaan ini berubah 180 derajat jauh sebelum covid-19. Dulu, sepanjang jalan depan Balai Desa dipenuhi beragam lapak yang menjual aneka takjil, sayuran hingga lauk-pauk siap santap.

Tapi kini takjil tidak lengkap. Tujuan saya ke pasar takjil hendak membeli gorengan hangat, tapi realita tidak selaras dengan ekspektasi.

Menurut Bu Anis salah satu penjual ysng madih bertahan, berkurangnya pedagang semenjak Covid-19 hingga Ramadan tahun 2024 ini.

Dagangan Bu Anis lebih lengkap, seperti foto yang saya sematkan.
Dari beliau saya membeli bakso penthol, tahu segar, lauk sambel welut dan pecel bakmi serta kerupuk rambak. 

Sedangkan minuman, saya membeli es kopyor untuk Nak Nang. Setelah dimakan, katanya enak. Dan saya membeli sebungkus kolak. Lumayan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline